Sukses

Pembangkit Listrik Angin Pertama Indonesia Segera Beroperasi

Pemerintah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin) pertama di Indonesia, berlokasi di tepi pantai selatan di daerah Samas, Bantul, Yogyakarta.

Pemerintah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin) pertama di Indonesia, berlokasi di tepi pantai selatan di daerah Samas, Bantul, Yogyakarta.

Staf Ahli Menteri Bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja, mengatakan pembangkit tersebut merupakan pembangkit tenaga angin yang pertama di Indonesia.

"Pembangkit ini akan menghasilkan 50 mega watt listrik, untuk angin ini termasuk besar," kata Wira, Rabu (15/5/2013).

Daerah-daerah di sepanjang pantai selatan Indonesia memang terkenal memiliki angin yang cukup stabil. Tidak terlalu kencang, namun secara konsisten ada.

Adapun lahan yang digunakan merupakan hibah dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Pengadaan lahan dan perizinan untuk PLTB ini sangat mudah, karena Bupati Bantul, Sri Surya Widati, sangat kooperatif dan mendukung langkah pemerintah untuk mempercepat pengembangan Energi  Baru Terbarukan (EBT).

"Perizinannya sangat mudah, karena Sri Sultan sangat membantu sekali. Sehingga September 2013 ini sudah bisa mulai dibangun, dan sekitar Juni-Juli 2014 sudah bisa on stream (memasok energi listrik) ke PLN," jelasnya.

Selain itu, investor asing yang tergabung dalam bendera UPC juga telah sepakat untuk mengembangkan proyek tersebut.

"Kalau untuk perusahaan Indonesia kita belum ada (nama), yang pasti ada BPPT juga untuk risetnya," imbuh Wira.

Wira mengaku dibutuhkan sekitar 22-25 tower (menara) setinggi  100 meter untuk menghasilkan 50 mega watt yang akan memenuhi  kebutuhan PLN Yogyakarta.

Proyek pembangunan PLTB tersebut, karena masih baru maka kandungan lokalnya masih relatif rendah 35%, sementara kandungan asing mencapai 65%. "PLTB, yang ini kandungan lokal 35% karena pertama, tapi kita lagi genjot kalau bisa 40%," pungkas Wira.(Est/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini