Sukses

Suara Minta Tolong Masih Terdengar dari Reruntuhan Freeport

PT Freeport Indonesia akan terus melakukan pencarian terhadap 25 karyawannya yang masih tertimbun runtuhan terowongan di fasilitas tambang bawah tanah Big Gossan, Papua.

PT Freeport Indonesia (PTFI) akan terus melakukan pencarian terhadap 25 karyawannya yang masih tertimbun runtuhan terowongan di fasilitas tambang bawah tanah Big Gossan, Papua.

"Masih terdengar suara permintaan tolong dari dalam runtuhan," ungkap Vice President Corporate Communications Freeport Daisy Primayanti usai konferensi pers di Hotel Sheraton, Jakarta, Rabu (15/5/2013).

Daisy berjanji apapun yang terjadi, pihaknya akan terus mencari 25 karyawan yang masih terperangkap di bawah reruntuhan, tanpa adanya tenggat waktu.

"Akan dicari sampai ketemu, dalam kondisi apapun," tutur dia.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto mengatakan, perseroan telah menerjunkan 200 tenaga penyelamat ke lokasi kejadian.

Upaya penyelamatan menjadi lebih sulit karena terbatasnya ruang di dalam terowongan dan adanya risiko runtuhan atap lebih lanjut.

Untuk itu, lanjut dia, tim penyelamat  menggunakan peralatan-peralatan ringan dan manual seperti penghancur batu, gergaji, dan kereta dorong. "Jadi tidak menggunakan alat-alat berat," jelas dia.

Hingga berita ini diturunkan, tim penyelamat telah berhasil mengevakuasi 10 orang selamat dan empat korban jiwa. Sementara 25 orang lainnya belum ditemukan.

"Kami telah menghubungi keluarga dari keempat korban dan memberikan dukungan yang dibutuhkan," tutur Rozik.

Sekadar informasi, sebanyak 39 pekerja menghadiri refresher class di fasilitas pelatihan bawah tanah Big Gossan pada Selasa, 14 Mei 2013. Lokasi terjadinya insiden ini juga berdekatan dengan ruang-ruang kantor dan kelas pelatihan, yang berada jauh dari area kegiatan pertambangan aktif.

Pada pukul 07.30 pagi waktu setempat (WIT), saat peserta sedang berkumpul di dalam ruang kelas pelatihan, sebagian terowongan di dalam area pelatihan runtuh.(Ndw/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.