Sukses

23 Karyawan Masih Hilang, Freeport Tunda Negosiasi Kenaikan Upah

Manajemen Freeport menunda proses renegosiasi gaji dengan pengurus serikat pekerja karena masih fokus melakukan proses evakuasi 23 karyawannya yang masih terperangkap di reruntuhan terowongan.

Manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) menunda proses negosiasi dengan Pengurus Unit Kerja - Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK-FSP KEP SPSI) terkait Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ke-18 periode 2013-2015.

Menurut Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto, langkah itu dilakukan karena perseroan masih fokus melakukan proses evakuasi 23 karyawannya yang masih terperangkap di reruntuhan sebagian terowongan di fasilitas tambang bawah tanah Big Gossan, Papua sejak Selasa, 14 Mei 2013.

Selain itu, lanjut Rozik, perusahaan asal Amerika Serikat itu juga masih menghentikan kegiatan operasional sementara di area pertambangan di hari kedua sebagai tanda belasungkawa dan simpati terhadap mereka yang meninggal dunia.

Dia menjelaskan penghentian kerja ini sifatnya sementara selama masa penyelamatan dan pemulihan berlangsung.

"Runtuhnya sebagian terowongan Big Gossan terjadi di area yang tidak memiliki dampak material langsung terhadap kegiatan operasional pertambangan," kata Rozik seperti dikutip dari Keterangan terulis, Kamis (16/5/2013).

Sekadar informasi, sebanyak 39 pekerja menghadiri refresher class di fasilitas pelatihan bawah tanah Big Gossan. Lokasi terjadinya insiden ini juga berdekatan dengan ruang-ruang kantor dan kelas pelatihan, yang berada jauh dari area kegiatan pertambangan aktif.

Pada pukul 07.30 pagi waktu setempat (WIT), saat peserta sedang berkumpul di dalam ruang kelas pelatihan, sebagian terowongan di dalam area pelatihan runtuh.

Dari 39 pekerja yang tertimpa runtuhnya tambang bawah tanah tersebut,  sebanyak 11 orang selamat, sekitar lima orang ditemukan meninggal dunia dan sisanya sebanyak 23 orang masih terjebak.

Adapun nama lima orang yang meninggal dunia adalah Ateus Marandof, Selpianus Edowai, Yapinus Tabuni, Aan Nugraha dan Rooy Kailuhu.

"Empat orang yang selamat telah diterbangkan ke Jakarta untuk penanganan medis lebih lanjut pagi ini. Seluruh karyawan yang selamat dilaporkan berada dalam kondisi stabil," paparnya. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.