Sukses

Pembangunan PLTU Batang Maju Terus Meski Diprotes

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah masih belum sepenuhnya mulus berjalan.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah masih belum sepenuhnya mulus berjalan.

Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo mengungkapkan hingga saat ini setidaknya masih ada lahan seluas 5 hektar (ha) dari 192,6 ha di kawasan rencana proyek pembangunan yang belum dibebaskan.

Yoyok mengaku sebenarnya tidak ada masalah dalam pembebasan lahan, hanya saja saat ini sedang menunggu proses pembayaran saja.

"Sebenarnya hanya tinggal menunggu proses pembayaran saja, dan perkembangannya luar biasa sejak Pak Menko mencanangkan pembentukan tim terpadu beberapa waktu lalu," ujar dia, Jumat (17/5/2013).

Permasalahan lahan seluas 5 ha ini ditargetkan selesai secepatnya sambil menunggu kelarnya penelitian dan surat pembayaran atas lahan tersebut.

Bupati yang baru dilantik pada 2012 lalu ini tetap optimistis pembangunan PLTU yang akan menelan dana hingga US$ 4 miliar dapat berlangsung tahun ini. "Pasti ground breaking tahun ini," tegas dia.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu, ribuan warga dari empat desa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang sebagian besar merupakan petani dan nelayan, mendatangi Istana Merdeka.

Mereka menolak pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Warga Desa Ujungnegoro, Karanggenen, Ponowareng, dan Roban ini mendesak pemerintah agar tidak membangun PLTU di daerah mereka.

Dalam aksinya mereka juga membawa padi, peralatan tani, dan jaring ikan untuk menunjukkan daerah yang akan dijadikan PLTU adalah lahan subur dan bagian dari konservasi laut. PLTU Batang rencananya akan dibangun di Desa Karanggeneng, Kecamatan Kandeman. (Yas/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.