Sukses

Genjot Ekspor Kereta Api Lokal, INKA Bidik Myanmar

PT Industri Kereta Api (INKA) tengah membidik Myanmar sebagai negara tujuan ekspor baru produksi kereta api lokal. Potensi pasar ini terbuka mengingat tingginya kebutuhan pengadaan lokomotif dan gerbong kereta api.

PT Industri Kereta Api (INKA) tengah membidik Myanmar sebagai negara tujuan ekspor baru produksi kereta api lokal. Potensi pasar ini terbuka lebar mengingat tingginya kebutuhan pengadaan lokomotif dan gerbong kereta api.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Komersial INKA, Hendy Hendratno Adji. "Kami mau coba jajaki peluang ke Myanmar, sebab negara tersebut baru menjadi negara terbuka sehingga potensi bisnisnya cukup besar," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, baru-baru ini.

Sebelumnya, Myanmar merupakan negara paling terisolir di dunia dan menutup diri dari investasi luar. Namun kini paska bergabung dengan ASEAN, Myanmar mulai membuka diri dan melakukan proses demokrasi.

Hendy menilai, Myanmar banyak membutuhkan lokomotif, gerbong kereta api untuk mengangkut penumpang. Hanya saja rencana tersebut baru bisa diwujudkan setelah infrastruktur seperti rel kereta api terbangun.

"Yang paling dibutuhkan saat ini memang pembangunan infrastruktur memadai, antara lain rel kereta api. Tapi kami berharap dengan program BUMN Incorporated, kami bisa bersama-sama perusahaan pelat merah lain menggarap bisnis di Myanmar," jelas Hendy.  

Terkait target mulai masuk ke pasar Myanmar, dia belum dapat memastikannya karena pihak INKA masih harus menggali informasi lebih banyak mengenai negara tersebut.

Di sisi lain, Hendy mengaku, beberapa tender pengadaan kereta api maupun lokomotif dan gerbong terjadi penundaan, diantaranya tender produksi kereta api di Filiphina, dan Malaysia karena pemilihan umum (pemilu).

"Sedangkan proyek kereta penumpang atau lokomotif diesel hidrolik di Bangladesh belum mendapat lampu hijau karena masih dalam pembukaan tender," tutur dia. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini