Sukses

Perusahaan Kosmetik Terbesar RI Targetkan Laba Rp 50 Miliar

PT Martina Berto Tbk menargetkan pertumbuhan penjualan hingga 18% menjadi sebesar Rp 846,99 miliar di tahun 2013. Dengan perolehan itu, perusahaan berharap laba bersih meningkat 9,84% menjadi Rp 50 miliar.

PT Martina Berto Tbk (MBTO) menargetkan pertumbuhan penjualan hingga 18% menjadi sebesar Rp 846,99 miliar di tahun 2013 dibandingkan lalu sebelumnya Rp 717,79 miliar. Dengan perolehan itu, perusahaan berharap laba bersih bakal meningkat 9,84% menjadi Rp 50 miliar.

"Jadi pertumbuhan penjualaan kami harapkan bisa mencapai 15%-18% di tahun ini," ujar Direktur Utama Martina Berto, Bryan Tilaar, disela-sela Indonesia Brand Forum di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (20/5/2013).

Menurut Bryan, dalam mengejar target penjualan, perseroan berencana membuka jaringan distribusi baru di wilayah Timur Indonesia dan beberapa regional asing. Perseroan akan membangun jaringan distribusi di Manokwari dan Sorong dengan menggandeng beberapa mitra lokal sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.

"Jadi pertumbuhan bisnis dari Indonesia Timur sangat besar, bisa mencapai 15%. Namun kontribusi pendapatan terbesar masih dihasilkan dari wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan hingga mencapai 70%. Kami mengharapkan Indonesia Timur kedepannya bisa menyumbang 30% dan Jabodetabek sendiri bisa mencapai 25%," katanya.

Perseroan mengaku selama ini sudah membangun program kemitraan dengan beberapa negara seperti Vietnam, Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina. Dengan menggandeng beberapa negara disana, perseroan berharap bisa menjaring pasar baru di regional asing.

Pada tahun ini, perusahaan mengaku menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/Capex) sebesar Rp 30 miliar. Dana tersebut rencananya diperoleh dari kas internal perusahaan yang saat ini mencapai mencapai Rp 100 miliar. Dengan kondisi kas seperti itu, perusahaan memastikan kebutuhan anggaran Capex takkan menggunakan dana pinjaman.

"Jadi kami tidak melakukan pinjaman demi merealisasikan capex di tahun ini. Karena kami memiliki cash internal hingga mencapai Rp 100 miliar," katanya.

Dana Capex tersebut rencananya digunakan untuk peremajaan mesin dan pembangunan pabrik jamu yang ada di Cikarang mencapai 1 hektar (ha) dari kepemilikan lahan seluas 10 Ha.(Dis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini