Sukses

Dirjen Minerba: Semua Korban Freeport Sudah Berhasil Dievakuasi

Pemerintah memastikan seluruh pekerja PT Freeport Indonesia yang tertimbun runtuhan terowongan tambang bawah tanah Big Gossan telah berhasil dievakuasi.

Pemerintah memastikan seluruh pekerja PT Freeport Indonesia yang tertimbun runtuhan terowongan tambang bawah tanah Big Gossan pada Selasa 14 Mei 2013, telah berhasil dievakuasi.

"Barusan saya mendapat informasi bahwa korban telah berhasil dievakuasi semua," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Thamrin Sihite di sela rapat kerja dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/5/2013).

Namun, dia mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah korban yang telah meninggal dunia dan selamat karena belum mendapatkan laporan yang detil dari lapangan.

Thamrin juga menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih belum melakukan investigasi terkait penyebab insiden tersebut karena tim di lapangan masih fokus proses evakuasi korban.

"Belum ada evaluasi apa-apa karena sekarang kami tengah fokus untuk mengevakuasi para korban yang masih berada di dalam. Setelah evakuasi selesai, baru dievaluasi, sehingga hasil evaluasi nanti bisa digunakan sebagai pelajaran ke depannya," lanjutnya.

Dia menuturkan, insiden tersebut terjadi di terowongan Big Gossan yang tidak ada kegiatan produksi dan hanya sebagai tambang eksplorasi sehingga dimanfaatkan sebagai ruang kelas untuk training pegawai.

"Yang runtuh ini di ruangan kelas yang digunakan untuk training keamanan. Jadi kenapa letak kelasnya dibawah tanah? Ini karena agar pegawai yang training bisa lebih dekat dengan lokasi. Namun sayangnya runtuh," tandasnya.

Senada dengan Thamrin, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menjelaskan pihaknya akan segera melakukan proses penyidikan dan investigasi setelah seluruh korban dievakuasi.  Proses investigasi tersebut akan melibatkan tim ahli yang disupervisi langsung oleh Kementerian ESDM dan Kemenakertrans secara bersama.

"Ini musibah yang paling mengerikan, terowongannya itu ambruk. Pemerintah akan melakukan investigasi secara detil,“ kata Muhaimin.

Muhaimin mengatakan pemerintah menyesalkan terjadinya kecelakaan kerja ini dan akan melakukan mengusut secara tuntas kasus ini. Investigasi akan dilakukan unutk mengungkap penyebab utamanya, apakan murni kecelakaan kareana faktor alam atau  terdapat unsur keteledoran.

“Kami akan melakukan investigasi seperti yang disampaikan Pak Presiden. Setiap pelanggaran peraturan harus dimintai pertanggung jawaban," ujar Muhaimin

Sekadar informasi, sebanyak 38 pekerja Freeport tertimbun runtuhnya terowongan di tambang bawah tanah Big Gossan, Papua pada Selasa 14 Mei 2013.

Hingga Selasa (21/5/2013), pukul 08.00 WIB, jumlah korban meninggal akibat insiden tersebut mencapai 21 orang, 10 orang selamat dan 7 pekerja Freeport belum ditemukan.  (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini