Sukses

Penampakan Robohnya Big Gossan Freeport yang Renggut 28 Nyawa

Dunia telah dikagetkan dengan runtuhnya atap terowongan di area pelatihan tambang Big Gossan milik PT Freeport Indonesia pada 14 Mei 2013. Berikut gambaran insiden yang merengut nyawa 28 pekerja Freeport.

Dunia telah dikagetkan dengan runtuhnya atap terowongan di area fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan, Papua pada 14 Mei 2013. Insiden ini telah merengut nyawa 28 pekerja perusahaan tambang terbesar di dunia tersebut.

Siapa yang tidak kaget? Freeport sebagai perusahaan tambang kelas dunia mengaku selalu mengagung-agungkan keamanan dan keselamatan kerja di tambang yang dikelolanya.

Tak ada gempa bumi, tak ada hujan badai di lokasi kejadian. Tepat pada Selasa 14 Mei 2013, pukul 07.30 waktu setempat (WIT), atap terowongan yang berada tepat di atas ruang kelas rubuh. Padahal, saat itu sebanyak 38 pekerja Freeport tengah melakukan pelatihan di dalam ruang kelas yang berada di kedalaman 600 meter itu.

Hari itu merupakan hari kedua dari training soal keselamatan kerja. Sebenarnya ada 40 orang pekerja yang mengikuti training tahunan tersebut. Namun pada saat kejadian, dua orang pekerja datang terlambat dan 38 lainnya hadir di ruang kelas.

Sebanyak 200 orang tim penyelamat diturunkan guna mencari 38 korban hilang. Dibutuhkan waktu berhari-hari untuk mengevakuasi korban. Pekerjaan tim penyelamat terhambat sempitnya terowongan dan potensi runtuhan susulan.

Setelah seluruh korban ditemukan, proses evakuasi telah dihentikan sejak Selasa (21/5/2013), pukul 21.00 waktu setempat. Sebanyak 10 korban selamat karena berada di pinggir kelas, sementara 28 berada di dalam ruang kelas ditemukan sudah tak bernyawa.

Hingga kini penyebab runtuhnya terowongan belum dapat diketahui. Pemerintah dan Freeport akan melakukan investigasi soal penyebab runtuhnya terowongan tersebut.

Profil ruang kelas

Kelas yang dipakai untuk ruang pelatihan tersebut berukuran 5 meter x 10 meter yang telah dibangun sejak 15 tahun yang lalu. Kelas yang digunakan sejak tahun 2000 itu berlokasi jauh dari area produksi tambang.

Lokasi kelas berada di ketinggian 3.020 meter di atas laut dengan kedalaman 600 meter. Adapun jarak kelas dari pintu masuk Big Gossan yaitu 500 meter.

Big Gossan

Big Gossan adalah tambang bawah tanah yang berbeda dengan Grasberg yang merupakan tambang terbuka. Freeport mengharapkan tambang Big Gossan bisa menghasilkan logam tambahan sebesar 125 juta pound tembaga dan 65 ribu emas per tahun.

Freeport Indonesia saat ini sedang melakukan upaya pengembangan cadangan mineral di Big Gossan. Tambang ini akan menjadi penghasil logam penting di saat cadangan tambang terbuka Grasberg sudah habis.

Big Gosan membuka peluang untuk mengadakan pelatihan tenaga kerja ketika nantinya terjadi peralihan ke tambang bawah tanah setelah pekerjaan tambang Grasberg selesai. Tambang ini juga menawarkan profil produksi yang fleksibel yang dapat berhenti dan memulai tanpa berdampak ke cadangan.


Berikut ilustrasi runtuh terowongan Big Gossan (Foto: dok Freeport)

1. Runtuhan batuan menimbun ruang kelas di Big Gossan. Sebanyak 38 orang sedang berada di dalam kelas guna mengikuti pelatihan soal keselamatan.


2. Terowongan Big Gossan berada di ketinggian 3.020 meter di atas permukaan laut.


3. Sebanyak 200 tim penyelamat diterjunkan untuk mencari 38 korban yang tertimbun reruntuhan.


4. Proses evakuasi dan penyelamatan dilakukan sangat hati-hati karena dikhawatirkan bisa menimbulkan runtuhan susulan.


5. Freeport akan melakukan investigasi penyebab runtuhnya terowongan di area fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan.



(Ndw/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini