Sukses

Realisasi KRL AC Tunggu Ticketing dan Sosialisasi Beres

Pemerintah melalui PT KAI dan Ditjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan akan memberikan subsidi guna meringankan beban pengguna KRL.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Hanggoro Budi Wiryawan berharap penggantian kereta api rel listrik (KRL) ekonomi dengan KRL AC tetap bisa terlaksana pada 1 Juli 2013.

Namun kepastian penggantian ini masih menunggu penuntasan persiapan sistem e-ticketing. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses verifikasi para calon pengguna KRL.

"E-ticketing rencananya selesai akhir Mei ini, bulan Juni kita melakukan sosialisasi dan Juli bisa segera dilaksanakan. Jadi menunggu mekanisme dan sosialisasinya beres," ujar dia di Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Seiring dengan rencana tersebut, pemerintah melalui PT KAI dan Ditjen Perkeretapian Kemenhub akan memberikan subsidi guna meringankan beban pengguna KRL.

Untuk kebutuhan dana subsidi Public Service Obligation (PSO) yang diusulkan sebesar Rp 387,1 miliar untuk KRL Jabodetabek dapat disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Sementara untuk secara keseluruhan, usulan dana PSO tahun anggaran 2013 yang sebesar Rp 804,7 miliar dan sesuai hasil pembahasan dengan Komisi V DPR, yang disepakati hanya sebesar Rp 704,7 miliar.

"Kita harus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan DPR mudah-mudahan usulan Rp 387,1 miliar untuk KRL Jabodetabek bisa disetujui, semoga ada lampu hijau terlebih dulu," lanjut dia.

Hanggoro berharap usulan ini dapat disetujui sebelum pembahasan APBN-P yang kemungkinan dilaksanakan setelah 1 Juli mendatang.

Dengan Pengagantian dari KRL Ekonomi ke KRL AC ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Jabodetabek dan meringankan beban Pemda DKI Jakarta.

"Hal ini menjadi tanggungjawab kita bersama karena masyarakat Jabodetabek masih enggan menggunakan angkutan umum dan  kita harapkan per 1juli nanti kereta api bisa menjadi salah satu solusi bagi kemacetan di Jakarta," tandasnya. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.