Sukses

7 Produsen Emas Terbesar Sejagat

Selama 12 tahun terakhir pasokan emas di pasar global terus menurun dan berton-ton emas ditimbun di tempat produksinya.

Selama 12 tahun terakhir pasokan emas di pasar global terus menurun dan berton-ton emas ditimbun di tempat produksinya.

Pada tahun 2000, tak ada negara yang menimbun emas untuk kepentingan cadangan moneter. Sekarang, hal ini menjadi langkah awal bahkan tren standar cadangan emas abad 21.

Dari sudut pandang pasokan, emas dunia sudah banyak sekali berubah dalam beberapa tahun terakhir. Dengan gencarnya masalah pencetakan uang global, tren meningkatkan cadangan emas terus berkelanjutan.

Dimana semakin banyak negara-negara baru yang memandang emas sebagai bunga terbaik memvariasikan jenis cadangan moneter.

Sampai saat ini, menurut Geological Survey, Amerika Serikat, ada tujuh produsen emas global terbesar, melansir laman Goldseek.com, Sabtu (25/5/2013):

1. China sebesar 370 Metrik Ton (MT)
2. Australia sebesar 250 MT
3. Amerika Serikat sebesar 230 MT
4. Rusia sebesar 205 MT
5. Afrika Selatan sebesar 170 MT
6. Peru sebesar 165 MT
7. Kanada sebesar 102 MT

Melihat data di atas bisa menginspirasi adanya kebijakan moneter, dan kebijakan soal emas di negara-negara tersebut. China misalnya, menjadi produsen emas terbesar di dunia. Tapi hasil produksinya dipenjara di negara sendiri yang disimpan untuk cadangan moneter.

Tak berbeda dengan Rusia, produksi emas dunia negara ini sebanyak 21% sekitar 575 ton, tak kelihatan di pasar-pasar internasional.

Sementara itu, 4 dari 7 negara yang menjual emasnya di pasar dunia, justru mengalami penurunan produksi. Keempat negara tersebut adalah Amerika Serikat, Afrika Selatan, Australia, dan Kanada.

Afrika Selatan menderita penurunan paling parah di tahun 2000 sebanyak 52%. Sementara negara lain pada periode yang sama jumlah penurunannya masing-masing Amerika Serikat (39%), Kanada (30%) dan Australia (24%).

Sementara 3 negara lain, Rusia, China dan India sibuk mendulang emas untuk negeri sendiri. Hal tersebut bisa jadi salah satu alasan Peru menahan produksi emasnya.

Produksi emas Rusia merupakan bagian penting dari teka teki pasokan emas global baik dalam hal produksi atau cadangan negara. Sebagian orang pasti ingat pada 1980, Rusia menjadi produsen emas global terbesar kedua dengan 21% total hasil produksi global sekitar 258 MT.

Kemudian disusul Afrika Selatan di posisi pertama dengan jumlah produksi 55% dari total produksi dunia.

Terkait dengan produksi emas, ke depannya Rusia tampaknya akan menjadi raksasa tidur yang dapat melangkahi Amerika Serikat dan Australia sebagai produsen emas terbesar dunia.

Dikutip dari laman Reuters, Ketua Serikat Industrialis Emas Rusia (Russian Gold Industrialists’ Union) Sergei Kashuba mengatakan, jika harga emas tetap tinggi, hasil produksi emas negaranya akan terus meningkat 4%-5% setiap tahun. Hal ini memudahkan Rusia menjadi produsen emas terbesar ketiga di dunia pada 2015 nanti.

Setelah keruntuhan Uni Soviet pada tahun 1991, produksi emas terus merosot. Rusia kemudian diketahui menghasilkan 133 MT emas, atau sekitar 5,9% dari total hasil produksi global pada 1995.

Secara keseluruhan, jumlah produksi emas global naik lebih dari dua kali lipat sejak 1980 sebanyak 1.220 MT sampai 2.700 MT saat ini.

Amerika Serikat, Australia, Peru dan Indonesia adalah negara-negara yang paling mendominasi peningkatan produksi emas secara keseluruhan.

Rusia saat ini tengah menggenjot produksi emasnya. Penimbunan cadangan emas adalah bagian dari usaha pemerintah Putin untuk melindungi negara ini dari potensi perang mata uang antara yen, yuam, dolar dan euro, gebrakan pertama dalam beberapa bulan terakhir.

Dilaporkan cadangan emas Rusia mencapai 5.000 MT. Berada di posisi ketiga setelah Australia sebesar 7.400 MT dan Afrika Selatan sebesar 6.000 MT. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.