Sukses

Rusia dan Kazakhstan Borong Emas, Nikmati Harga Jatuh

Rusia dan Kazakhstan tercatat menjadi dua negara yang memborong emas sebagai cadangan di negaranya dalam 7 bulan berturut-turut sampai April 2013.

Rusia dan Kazakhstan tercatat menjadi dua negara yang memborong emas sebagai cadangan di negaranya dalam 7 bulan berturut-turut sampai April 2013.

Pembelian logam mulia ini dikatakan bertujuan untuk menyediakan aset yang bervariasi meski saat ini harga emas mengalami kemerosotan paling parah dalam tiga dekade.

Menurut data Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF), pembelian cadangan emas Rusia pada April menjadi yang tertinggi, naik 8,4 metrik ton menjadi 990 ton. Jumlah ini meningkat 3,4% dari 8,5% di tahun sebelumnya seperti melansir laman Bloomberg, Selasa (28/5/2013).

Timbunan emas Kazakhstan juga meningkat 2,6 ton menjadi 125,5 ton. Peningkatan tercatatan 8,9% tahun ini setelah perluasan pembelian 41% pada 2012.

Harga emas anjlok dan nilai jualnya melemah di pasaran sejak 12 April lalu hingga 14%. Jumlah penurunan ini merupakan yang paling drastis sejak 1983.

Kemerosotan harga didorong para investor yang lari dari emas. Di tengah spekulasi pemulihan ekonomi global, hal tersebut juga memicu catatan penurunan kepemilikan logam mulia dari penjualan di bursa.

"Beberapa Bank Sentral akan mengambil keuntungan dengan rendahnya harga emas demi membangun aset emasnya sendiri," ujar pakar ekonom National Australia Bank di Melbourne.

"Secara umum, pasar logam cukup sepi, mungkin beberapa pihak melirik peluang lain karena rendahnya harga emas dan menunda membeli emas saat ini. Tapi tren jangka panjang bagi Bank Sentral untuk meningkatkan cadangan emasnya tetap berlangsung," lanjut dia.

Penurunan harga emas sudah mencapai 17% di 2013 setelah terus melambung dalam 12 tahun terakhir.

Diversifikasi portofolio

Prediksi World Gold Council (WGC), pembelian emas oleh bank-bank sentral mungkin naik menjadi 550 ton pada 2013  setelah terjadi aksi borong 534,6 ton tahun lalu.

Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak sejak 1964. Meskipun pembelian Bank Sentral jatuh 5,2% selama tiga bulan pertama di awal tahun, tercatat terjadi pembelian lebih dari 100 ton selama tujuh kuartal berturut-turut. Dengan adanya strategi diversifikasi portofolio, Bank-bank kurang tertarik pada emas.

Selain itu, menurut James Steel dari HSBC Securities di Amerika Serikat, anjloknya harga logam mulia ini tak berhasil menarik bank dari kebijakan jangka panjang soal akumulasi emas.

Namun menurut laporan para analis di Credit Suisse termasuk Ric Deverell, para penimbun emas cenderung konservatif dan berharap bank-bank sentral bergabung dan mendukung pasar emas yang sedang terpuruk.

Cadangan emas Turki naik 18,2 ton menjadi 427,1 ton pada April meningkat selama 10 bulan. Hal tersebut karena emas merupakan ketentuan aset yang harus dimiliki bank-bank komersial.

Belarusia memperluas pembeliannya di bulan ketujuh sejak penurunan, sementara cadangan emas Azerbaijan dan Yunani meningkat di bulan keempat, menurut data IMF.

Meksiko mengurangi cadangan emasnya selama satu tahun, sedangkan Kanada di bulan keempat setelah penurunan. (Nur/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.