Sukses

RI Kesulitan Cari Pekerja Level Manajer di 2020

Jumlah pengangguran di Indonesia saat ini memang masih tergolong besar. Namun pada 2020 diprediksi negara ini mengalami defisit tenaga kerja terutama pada level menengah atau manajer.

Jumlah pengangguran di Indonesia saat ini memang masih tergolong besar. Namun pada 2020 diprediksi negara ini mengalami defisit tenaga kerja terutama pada level menengah atau manajer.

Permintaan tenaga kerja pada level menengah diperkirakan menembus angka 17 juta orang. Sementara itu, ketersediaan tenaga kerja pengisi jajaran manajemen menengah pada 2020 ditaksir hanya sebanyak 8 juta orang.

"Gap (selisih) antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja berkualitas untuk memenuhi kebutuhan manajemen menengah adalah 56%," kata Senior Partner and Managing Director The Boston Consulting Group, Bernd Waltermann, Selasa (28/5/2013).

Sementara itu, selisih antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja berkualitas untuk memenuhi kebutuhan manajemen menengah pada 2011 baru mencapai 13%.

Ternyata selain level menengah, kekurangan tenaga berkualitas juga terlihat di level senior dan pemula (entry level).

Ironisnya, jika 2011 tidak ada selisih antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja di level senior, pada 2020, diprediksi akan ada selisih sebesar 6%. Ini karena permintaan lebih tinggi daripada ketersediaan tenaga kerja.

Sementara itu, di level pemula, selisih antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja pada 2011 baru sebesar 5%. Kemudian diprediksi akan meningkat menjadi 17%.

Kurangnya tenaga kerja di level pemula karena kebanyakan perusahaan besar membatasi persyaratan penerimaan pekerja hanya dari lulusan universitas favorit ternama seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Bandung.

"Padahal Indonesia memiliki lebih dari 1.000 universitas dan akademi," kata Dean Tong.

Persyaratan itu jelas membatasi tenaga kerja yang bisa bekerja di segala sektor. Lulusan insinyur di Indonesia ada sekitar 30 ribu, sementara kebutuhan menuntut 50 ribu. Angka ini diprediksi meningkat 2025, sebesar 70%. (Est/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.