Sukses

Gelar IPO, Semen Baturaja Lepas 23% Saham

Satu lagi perusahaan pemerintah berubah status menjadi milik publik. PT Semen Baturaja Tbk akhirnya resmi mengumumkan rencana penawaran umum perdana (IPO) saham.

Satu lagi perusahaan pemerintah bakal berubah status menjadi milik publik. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk akhirnya resmi mengumumkan rencana pelepasan saham ke masyarakat lewat mekanisme penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.

Dikutip dari publikasi prospektus perusahaan, Rabu (29/5/2013), perusahaan bakal melepas maksimal 2.337.678. 500 atau sebesar 23,76%.

Perusahaan juga akan mengalokasikan sebanyak 19.168.500 saham atau 0,82% untuk program employee stock allocation (ESA) dan 162.321.500 saham (1,65%) untuk jatah saham management stock option plan (MSOP).

Untuk melaksanakan IPO, Semen Baturaja telah menunjukan tiga perusahaan penjamin emisi (underwriter) yaitu PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

Rencananya dana hasil IPO akan digunakan untuk pengadaan dan pengembangan lahan dengan porsi 25%, pembelian mesin dan peralatan utama 70%, dan peralatan elektronika dan otomasi serta enjinering dan desain 5%.

Pabrik baru perusahaan ini rencananya mampu memproduksi sebanyak 1,85 juta ton semen per tahun. Pembangunannya diperkirakan selesai pada akhir 2016. Dengan penambahan pabrik baru tersebut, Semen Baturaja menargetkan produksi semen perusahaan bakal mencapai 3,85 juta ton per tahun.

Perseroan berharap dapat segera mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lambat pada 18 Juni 2013. Selanjutnya, perusahaan semen plat merah ini bakal melakukan masa penawaran pada 20, 21, dan 24 Juni 2013 sementara pencatatan di bursa saham di lakukan pada 28 Juni 2013.

Hingga akhir 2012, Semen Baturaja melaporkan perusahaan meraup penjualan senilai Rp 1,09 triliun meningkat tipis dibandingkan setahun sebelumnya Rp 1,05 triliun.

Sementara laba komprehensif periode berjalan perseroan tahun lalu mencapai Rp 298,51 miliar atau naik dibandingkan tahun sebelumnya Rp 251,63 miliar. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.