Sukses

Gaji Lebih Murah, Perusahaan di Arab Saudi Pilih Pekerja Asing

Puluhan ribuan pekerja asing di Arab Saudi berbondong-bondong mencoba keluar dari negara produsen minyak terbesar dunia tersebut usai pemerintah setempat membebaskan denda bagi para pelanggar. Selama ini diketahui banyak tenaga kerja di Arab Saudi yang tinggal melebihi batas waktu ataupun beralih pekerjaan.

Puluhan ribuan pekerja asing di Arab Saudi berbondong-bondong mencoba keluar dari negara produsen minyak terbesar dunia tersebut usai pemerintah setempat membebaskan denda bagi para pelanggar. Selama ini diketahui banyak tenaga kerja di Arab Saudi yang tinggal melebihi batas waktu ataupun beralih pekerjaan.

Ibukota Arab Saudi, Riyadh memang diketahui tengah melakukan reformasi tenaga kerja dengan menekan jumlah pengangguran dalam negeri. Pemerintah meninjau perusahaan-perusahaan untuk merekrut lebih banyak masyarakat lokal daripada asing. Saat ini 1 dari 9 pekerjaan swasta dipegang oleh warga lokal, sementara sisanya oleh pekerja asing seperti dilansir dari livemint.com, Rabu (29/5/2013).

Pelaku usaha di jazirah Arab tersebut mengakui pilihan untuk menggunakan tenaga kerja asing dikarenakan masyarakat lokal meminta gaji jauh lebih tinggi daripada para ekspatriat. Perusahaan lain yang bergerak di sektor padat karya mengakui kesulitan menarik pekerja lokal.

Awal tahun ini, kerajaan Arab mulai menindak sejumlah para pekerja asing yang melanggar persyaratan visa. Inspeksi mendadak (Sidak) di jalan-jalan dan di kantor-kantor perusahaan terus dilakukan yang diikuti dengan deportasi para pelanggar visa.

Negara ini menyerap pekerja dalam jumlah sangat besar dari Indonesia, India, Pakistan, Nepal, Sri Lanka, Bangladesh, Filipina, Yaman, Ethiopia dan negara-negara bagian Arab lainnya. Banyaknya pekerja asing di Arab memberikan keuntungan remitansi dalam jumlah besar bagi negara penghasil minyak nomor satu dunia ini.

Hingga April lalu, Arab Saudi diketahui sudah mengirim pulang sekitar 124 ribu pekerja. Sampai saat ini belum bisa diperkirakan berapa kerugian ekonomi yang dialami Arab akibat pemulangan pekerja asing tersebut. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.