Sukses

Hipmi: Perbaiki Infrastruktur Distribusi Batu Bara

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia meminta pemerintah untuk fokus memperhatikan infrastruktur di sektor pertambangan khususnya batu bara guna mendukung biaya produksi yang efisien.

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta pemerintah untuk fokus memperhatikan infrastruktur di sektor pertambangan khususnya batu bara guna mendukung biaya produksi yang efisien.

Ketua Kopartemen Energi Hipmi Heru Sambodo mengatakan, banyak industri yang beralih menggunakan batu bara sebagai sumber energi. Pasalnya penggunaan batu bara dinilai lebih efektif menekan biaya produksi.

Untuk itu, pasokan kebutuhan batu bara harus tetap terjaga pasokannya. Selain itu, infrastruktur seperti sarana transportasi seperti pelabuhan, jalan dan kendaraan sangat mempengaruhi kelancaran pengiriman batu bara, sehingga harus ada antisipasi sejak dini.

"Kami mendesak pemerintah memperhatikan infrastruktur agar biaya produksi lebih efisien," kata Heru di Kantor Sekretariat Himpi, Jakarta, Rabu (29/5/2013).

Selain itu, keberpihakan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan PT PLN  (Persero) selaku pengguna harus dapat memberikan kemudahan bagi pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang juga memiliki kemampuan untuk dapat memasok kebutuhan dalam negeri.

Sekadar informasi, pemerintah memperkirakan kebutuhan batu bara untuk kepentingan dalam negeri  pada tahun ini sebesar 74.320 ton dengan rincian 60,49 juta ton untuk kebutuhan pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), sebanyak 0,74 juta ton untuk metalurgi dan industri sebesar 13,09 juta ton hingga akhir tahun lalu.

"50% bahan bakar yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik PLN adalah batu bara, diikuti gas alam 21%. Konsumsi batu bara PLN sepanjang tahun lalu mencapai 35 juta ton dan masih akan meningkat," ujarnya. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini