Sukses

2 Pekan Insiden Berlalu, Freeport Kembali Beroperasi

Usai dua pekan berhenti beroperasi sejak insiden longsornya terowongan tambang bawah Big Gossan, Papua, aktifitas PT Freeport Indonesia kembali beroperasi. Apa alasannya?

Usai dua pekan berhenti beroperasi sejak insiden longsornya terowongan tambang bawah Big Gossan, Papua, perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di Indonesia, PT Freeport Indonesia, akhirnya kembali beroperasi. Tepat pada 28 Mei lalu, tambang terbuka Grassberg kembali beroperasi kendati masih bertahap.

Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/5/2013), Freeport melaporkan Inspektur Tambang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyelesaikan penyelidikan awal terkait kecelakaan yang terjadi di Fasilitas Pelatihan Tambang Bawah Tanah. Tim juga telah memberikan rekomendasi terkait dengan kegiatan operasional perusahaan.

Berdasarkan rekomendasi tersebut, kegiatan pemeliharaan telah dilaksanakan di fasilitas operasional tambang bawah tanah Freepor dan seiring dengan itu, kegiatan produksi perusahaan pun diharapkan akan dapat segera dimulai kembali setelah selesainya inspeksi yang dikoordinasikan dengan pejabat pemerintah yang berwenang.

"Perlu diketahui bahwa kegiatan operasional di tambang terbuka dan di mill telah dimulai secara bertahap sejak tanggal 28 Mei 2013," ujar Freeport dalam laporannya.

Hingga kini, perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut sedang melakukan evaluasi terkait dengan dampak terhadap kegiatan produksi dan akan memberikan informasi tersebut setelah proses evaluasi selesai dilaksanakan.

Freeport berjanji akan menaati rekomendasi dari ESDM dan terus bekerja sama secara penuh dengan pejabat pemerintah. Manajemen PT-FI juga telah menginformasikan hal ini kepada seluruh pekerja perusahaan.

"Hari ini pekerja serta kontraktor kami telah melanjutkan kegiatan kerja seperti biasa. Perusahaan terus menekankan pentingnya keselamatan kerja seiring dengan dimulainya kegiatan operasional. Keselamatan selalu menjadi prioritas utama kami dan pekerja adalah aset utama kami," tegas Freeport. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.