Sukses

Petani RI Pamerkan Listrik dari Kotoran Sapi di Kancah Dunia

Petani Indonesia akan memamerkan teknologi biogas, yang menghasilkan listrik dari kotoran sapi di acara Konferensi Internasional 'La Via Campesina' yang akan dihadiri 700 petani dari seluruh dunia.

Serikat Petani Indonesia (SPI) akan mengadakan acara Konferensi Internasional 'La Via Campesina' yang akan dihadiri 700 petani dari seluruh dunia. Dalam acara yang akan diselenggarakan selama 8 hari di Indonesia tersebut, petani Indonesia akan memamerkan teknologi biogas, yang menghasilkan listrik dari kotoran sapi.

"Ini dilakukan karena kita akan mengkampanyekan sumber energi biogas dari non pangan, karena selama ini di negara negara eropa energi biogas bersumber dari bahan pangan seperti jagung dan ketela," ungkap Ketua SPI Henry Saragih saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (5/6/2013).

Dengan memamerkan hal tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap bahan bakar minyak yang harganya semakin mahal.

"Dengan biogas ini nanti akan mengurangi ketergantungan petani dalam menggunakan traktor, karena bahan bakar dari solar," terangnya.

Dalam acara yang akan melibatkan sekitar 2.000 petani lokal, diharapkan dapat memperkuat kemadirian petani kecil dan keluarga petani untuk memproduksi pangan. Kedua, meningkatkan peran petani dalam membangun kedaulatan pangan nasional dan terciptanya kerjasama internasional diantara petani produsen pangan.

"Pertemuan ini juga diharapkan dapat mendororng pengembangan dan pertukaran informasi, teknologi dan pengetahuan antara organisasi petani di tingkat internasional," tuturnya.

Selain itu, Henry memiliki ambisi untuk kembali menduniakan petani yang dari tahun ke tahun semakin berkurang seiring semakin berkembangnya pasar bebas.

"Petani di Korea saat ini kurang dari 3%, Eropa juga. Dengan bertambahnya petani, dapat menghapus kelaparan, mengurangi kemiskinan dan mendinginkan bumi ini dengan Go Green tanaman kita," pungkas dia. (Yas/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini