Sukses

Lepas 25% Saham, Electronic City Patok Harga Rp 4.050-Rp 5.400

Electronic City bakal melepas 333 juta saham perdana atau sekitar 25% dari total saham perseroan, dengan harga Rp 4.050-Rp 5.400 per saham.

PT Electronic City Indonesia Tbk, peritel modern barang-barang elektronik, menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 4.050-Rp 5.400 per saham. Adapun total saham yang bakal dilepas sebanyak-banyaknya 333 juta saham, atau sekitar 25% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Perseroan juga akan melaksanakan program employee stock allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 2% dari jumlah saham yang ditawar dan 1% untuk program MSOP.

"Harga saham perdana ditawar pada kisaran Rp.4.050 - Rp.5.400 per saham. Kita optimis bahwa PER kompetitif dengan industri. Kalau rata-rata indsutri 16-17 kali, kita tawar di kisaran 12-17 kali," papar Direktur PT Danareksa Sekuritas Iman Hilmansah, dalam public expose rencana IPO Electronic City di Jakarta, Rabu (5/6/2013).

Dia mengungkapkan, masa penawaran awal dimulai sejak 5 Juni hingga 14 Juni, sambil menanti izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan yang diharapkan diperoleh pada 21 Juni 2013.

"Kalau semua proses tersebut selesai maka akan dilanjutkan dengan masa penawaran umum pada 25 Juni-27 Juni, tanggal penjatahan pada 1 Juli, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 3 Juli," ungkap Iman.

Direktur Electronic City, Fery Wiraatmadja mengungkapkan, 10% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran utang Perseroan di Bank Victoria dan Bank CIMB Niaga. Dalam prospektus perseroan yang dirilis Selasa 4 Juni 2013, disebutkan pembayaran utang ke Bank Victoria senilai Rp 15 miliar dan ke CIMB Niaga senilai Rp 10 miliar.

Kemudian sisa dana IPO yang sebesar 90%, sebesar 85% untuk capex (capital expenditure) yakni biaya pembangunan gerai baru (stand alone) dan beberapa akuisisi lahan. "Sementara sisanya 15% bakal ditempatkan ke dalam pos modal kerja, termasuk didalamnya upgrade IT kita," papar Fery.

Tambah 30 Gerai

Adapun total capex yang dianggarkan perseroan untuk tahun ini sebesar Rp800 miliar, naik signifikan dari posisi capex 2012 yang hanya sebesar Rp.80 miliar.

"Itu karena kami banyak ekspansi ditahun ini. Kami rencanakan tahun ini bangun 30 toko. Sudah dibuka 13 toko. Toko baru itu ada yag di dalam mall, ruko, dan stand alone seperti bintaro dan SCBD. Tahun lalu kita sudah punya 23 toko," ujar Direktur Utama Electronic City, Ingrid Pribadi.

Dengan penambahan sejumlah toko baru hingga akhir tahun nanti, Ingrid optimistis pertumbuhan penjualan mencapai lebih dari 50%. Tahun lalu pendapatan penjualan Perseroan mencapai Rp 1,43 triliun. Laba Bersih Rp 125 miliar, atau setara dengan margin pendapatan bersih sebesar 8,7%

"Dengan pertumbuhan penjualan 50% kita harapkan dapat meraih pertumbuhan income di level 9%-10%," harap Ingrid.

Berdasarkan data Euromonitor, Electronic City memimpin pasar peritel moderen elektronik dengan pasar 41,5%. Hingga Mei 2013, toko Electronic City telah mencapai 36 toko. (Dis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini