Sukses

Angka Pengangguran Ditargetkan 5,9% dari Total Pekerja di 2014

Pemerintah memperkirakan target pengangguran 2014 sekitar 5,6% hingga 5,9 % dari total angkatan kerja.

Pemerintah menargetkan jumlah pengangguran di Indonesia pada 2014 berkisar 5,6% hingga 5,9 % dari total angkatan kerja. Sebagai upaya mencapai angka tersebut pemerintah akan melaksanakan program-program prioritas.

Ini seperti dikutip Liputan6.com dari kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang disebutkan Menteri Keuangan Chatib Basri di Jakarta Jumat (7/6/2013).

Pemerintah memperkirakan target pengangguran sekitar 5,6%-5,9% di 2014, meskipun target rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) adalah sebesar 5% hingga 6%. Namun perkiraan yang telah ditetapkan dalam Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2014 tersebut dipandang lebih realistis.

"Dalam dua tahun terakhir terdapat pengurangan jumlah pengangguran sekitar 620 ribu dan 455 ribu orang," kata Chatib.

Dia menambahkan penurunan yang paling berarti terdapat pengurangan jumlah pengangguran berpendidikan, seperti lulusan Diploma dan Universitas masing-masing menurun dari 7,5% menjadi 5,65% dan 6,95% menjadi 5,04%.

Demikian juga dengan tingkat pengangguran terbuka yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada 2007 tingkat pengangguran terbuka mencapai 9,1% dari total angka kerja dan terus menurun hingga menjadi 6,1% dari total angkatan kerja pada 2012.

Pada 2013 pemerintah menargetkan tingkat pengangguran terbuka harus mencapai 5,8% sampai dengan 6,1% dari total angkatan kerja.

"Hal ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2013. Dalam Undang-undang No 19 tahun 2012 tentang APBN 2013 dinyatakan bahwa setiap 1% pertumbuhan ekonomi dapat menyerap sekitar 450 ribu tenaga kerja," ungkap Chatib.

Dia mengungkapkan, penciptaan lapangan kerja dalam dua tahun terakhir semakin baik dengan bertambahnya porsi pekerja sektor formal menjadi 40% dan informal 60%.

Menurutnya, pemerintah menyadari sektor industri manufaktur masih lamban dalam penyerapan tenaga kerja. Meskipun jika dilihat secara keseluruhan jumlah pekerja di industri manufaktur masih menunjukan peningkatan.

Perlambatan ini disebabkan kesempatan kerja yang tercipta jauh berkualitas, dengan penyerapan 3,5 juta di lapangan kerja formal di 2012.

Untuk 2013 dan 2014, pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur yang diarahkan untuk melaksanakan program prioritas.

Seperti penyelenggaraan jalan, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi laut, pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi udara, dan peningkatan perhubungan domestik melalui peningkatan kapasitas jalan pada lintas utama dan penyediaan jasa akses telekomunikasi.

"Dengan diselenggakannya program-program tersebut diharapkan terciptanya lapangan kerja baru," pungkasnya. (Pew/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini