Sukses

Ingin Dapat Rp 9,8 Miliar? Jawab 1 Soal Matematika Ini

Andrew Beal, orang terkaya di AS, menawarkan hadiah US$ 1 juta (setara Rp 9,8 miliar) bagi siapapun yang bisa menjawab satu soal matematika.

Meskipun gagal lulus dari Baylor University, miliarder asal Texas, Amerika Serikat D. Andrew Beal selalu menyukai angka-angka dan teori-teori dibaliknya. Beal yang tercatat sebagai orang terkaya ke-43 di AS versi majalah Forbes, berani menawarkan hadiah US$ 1 juta (atau setara Rp 9,8 miliar) bagi siapapun yang bisa menjawab satu soal matematika yang terkenal dengan sebutan Beal's Conjecture.

Seperti dilansir dari ABC News, Senin (10/6/2013), pria dengan pendapatan sebesar US$ 8 miliar ini, sudah mencoba menjawabnya sejak tahun 1993. Penawaran ini sebenarnya bukan hal baru, dengan soal yang sama, pada tahun 1997 Beal menawarkan US$ 5 ribu.

Tawaran itu kemudian naik hingga US$ 100 ribu pada 2000 dan bertahan selama 13 tahun. Sekarang tawarannya melonjak hingga US$ 1 juta.

Semuanya dimulai dengan penentuan Beal untuk mengakhiri misteri Fermat's Last Theorem yang berumur 350  tahun dan tak pernah terjawab, teori Ax + By = Cz. Beal menyadari jawaban persamaan bisa ditemukan hanya jika A, B, dan C memiliki faktor numerical.

"Banyak yang sudah mempelajari soal-soal yang serupa, tapi saya yakin Beal adalah orang pertama yang menyelesaikannya dengan tepat," ujar Direktur Eksekutif American Mathematical Society Don McClure yang mengumumkan hadiah US$ 1 juta ini.

Beal membawa penemuan-penemuannya soal Fermat's Last Theorem pada R. Daniel Mauldin, lalu pada profesor matematika di University of North Texas yang memberinya ide untuk menawarkan hadiah pada siapapun yang dapat membuktikan teori tersebut.

Ilmuwan matematika di University of Wisconsin Jordan Ellenberg mengatakan, mengkonfirmasi teori tersebut dapat merevolusi bidang ilmu matematika.

"Penjabaran apapun untuk soal ini akan menandakan gagasan baru yang nyata dan merupakan kemajuan besar," kata dia.

Mauldin, yang merupakan salah satu panitia yang sudah memeriksa ratusan jawaban yang diajukan selama beberapa tahun mengatakan tak satu pun penjabaran yang berhasil.

"Tak mungkin untuk mempertahankannya, dan tak satupun yang sesuai," katanya.

Mengingat jumlah hadiahnya yang semakin melambung, dikabarkan penjabaran soal tersebut akan diterbitkan dalam bentuk jurnal.

Dalam salah satu pernyataannya, Beal mengatakan, dirinya terinspirasi oleh hadiah yang pernah diberikan pada Andrew Wiley pada 1994 saat dia membuktikan salah satu Fermat's Last Theorem.

"Saya ingin menginspirasi para generasi muda untuk menekuni matematika dan ilmu pengetahuan. Meningkatkan nominal hadiah merupakan jalan yang baik untuk menarik perhatian pada matematika secara umum. Saya harap lebih banyak lagi generasi muda yang terjun ke dunia matematika yang menakjubkan," jelasnya.

Tapi masyarakat kelihatannya kurang berminat menyelesaikan soal Beal Conjecture. Bagaimana dengan Anda?

(Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini