Sukses

Tahun Ini Bukan Waktu yang Tepat Buat Investasi Emas

Setelah 12 tahun melambung, harga emas terus merosot 18,4% hingga akhir Mei 2013. Sejauh ini, tahun 2013 bukan tahun yang baik untuk emas.

Setelah 12 tahun harga emas melambung, tahun ini merupakan waktu yang sulit bagi semua investor yang berinvestasi di emas. Untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, harga emas terus merosot 18,4% hingga akhir Mei 2013.

Seperti dilansir dari goldseek.com, Senin (10/6/2013), penurunan harga emas pada 8 April-19 April 2013 terjadi saat harga emas anjlok mendekati US$ 1.525 per ounce, lalu turun lagi US$ 200 atau sekitar 11,5% akibat banyaknya transaksi penjualan emas.

Penguatan Bursa Efek Toronto dengan TSX Composite yang naik 3,8% sejauh ini dan pulihnya pasar saham Amerika Serikat (AS) dengan S&P yang menguat 17,5%, telah menghantam harga emas.

Katalisator yang menyebabkan jatuhnya harga emas sebesar US$ 200 pada April lalu yaitu penjualan 400 ton emas dalam bentuk saham yang dilakukan melalui Merrill Lynch di divisi COMEX New York Merchantile Exchange. Harga emas di pasaran sebesar US$ 1.525 tersebut memicu pengurangan kerugian dan mengundang lebih banyak pedagang. Hingga saat ini, penjual emas 400 ton tersebut masih belum diketahui.

Merosotnya harga emas telah memukul mundur para investornya dan meninggalkan para penggemar emas yang yakin emas akan naik. Kenyataannya harga emas akan sulit naik karena banyaknya tekanan pasar. Seperti dikatakan sebelumnya, penjual emas 400 ton dalam bentuk kertas April lalu masih belum diketahui.

Beberapa teori menyimpulkan ini merupakan manipulasi Bank Sentral AS (The Fed) untuk memperbanyak para pemain yang berkeinginan menurunkan harga emas, agar emas fisik dapat dibeli murah di pasaran. Jika harga emas merosot lagi secara mengejutkan menyusul benturan kepentingan pihak-pihak terkait, pastinya hal itu bukanlah gelombang pembelian emas fisik yang patut ditiru. Namun hal tersebut sudah sering terjadi.

Tanggapan positif untuk emas semakin menurun. Dengan  kondisi seperti ini, proyeksi harga emas ke depan bisa jadi semakin buruk.
Hampir seluruh analis di dunia memprediksi harga emas akan terus anjlok hingga US$ 1.200 per ounce, atau bahkan US$ 1.100 per ounce.

Dengan banyaknya pihak yang meragukan kenaikan harga emas, penjualan emas justru semakin ramai di pasaran. Namun, jika pasar terus mengalami kerugian, hal ini bisa memicu kemorosotan harga emas terus menerus.
 
Sejauh ini, tahun 2013 bukan tahun yang baik untuk emas. Bagaimanapun juga, masih ada sekitar enam bulan tersisa menuju akhir tahun. Alasan-alasan dan kondisi yang mendorong emas naik ke harga US$ 1.900 pada 2011 mungkin bisa terulang lagi. Meski begitu, kondisi-kondisi pasar saham saat ini terlihat begitu labil dan tak baik untuk berinvestasi.  (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini