Sukses

5 Juta Kendaraan di Jakarta Bakal Dipasang Alat Kontrol BBM

Pertamina akan memasang alat pencatat konsumsi BBM subsidi (Radio-frequency identification/RFID) di 5 juta kendaraan di Jakarta Mulai Juli.

PT Pertamina (Persero) akan memasang alat pencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi atau disebut Radio-frequency identification (RFID) di 5 juta kendaraan yang berada di Jakarta mulai Juli 2013.

"Nanti alatnya kami berikan gratis," kata Vice President Fuel Retail Marketing Pertamina Muchamad Iskandar saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (10/6/2013).

Selain dipasang di kendaraan, Perusahaan minyak dan gas (migas) pelat merah itu juga akan memasang RFID reader tersebut di 276 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Jakarta.

"Secara bertahap pemasangannya. Targetnya 100 juta kendaraan di Tanah Air sudah dipasang RFID pada Juli 2014," tutur dia.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir sebelumnya mengatakan,  bagi warga Jakarta yang belum memasang RFID di kendaraannya hingga Oktober 2013 dilarang untuk mengisi BBM bersubsidi.

Menurut dia, saat ini pemerintah sedang menyiapkan aturan yang melandasi pemasangan alat pencatat konsumsi BBM bersubsidi tersebut

"Aturan Juni, jika sudah jadi di usahakan dipercepat pasangnya," kata Ali.

Menurut Ali, pelaksanaan operasionalnya alat tersebut rencananya akan dilakukan Juli. Setelah itu, akan ada masa peralihan selama tiga bulan ke depannya atau hingga Oktober. Jika dalam waktu tersebut kendaraan belum memasang RFID maka kedaraan tersebut tidak bisa mengisi BBM bersubsidi.

"Yang tidak pakai RFID, tidak bisa pakai subsidi," tegas Ali


Pemerintah melalui Pertamina telah memasang RFID di 4 SPBU di Jakarta.  Satu set RFID ini terdiri dari 3 bagian. Adapun ketiga bagian tersebut yakni ring yang terpasang di katup bensin mobil dan motor, nozzle reader (pembaca jumlah liter BBM yang dikeluarkan), serta human machine interface, yaitu alat pencatat data kendaraan dan BBM yang dikonsumsi. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.