Sukses

Pemerintah Bantah Curi `Start` Pembagian Kompensasi BBM

Pemerintah membantah telah menyebarkan dana kompensasi kenaikan harga BBM subsidi berupa BLSM ke 15,5 juta penerima.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) Armida Alisjahbana membantah telah menyebarkan dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ke 15,5 juta penerima. Padahal, Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013 belum disahkan oleh parlemen.

"Ada yang salah bahwa kami seolah-olah mendahului DPR. RAPBN-P belum beres tapi sudah dibagikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan mulai berjalan," keluhnya di Jakarta, Selasa (11/6/2013).

Armida mengaku, KPS yang sudah dibagikan itu dalam rangka penyaluran program beras miskin (raskin) yang sudah lama direalisasikan pemerintah. Di mana PT Pos Indonesia telah mengirimkan KPS ke rumah tangga sasaran.

"Yang dibagikan itu KPS untuk program raskin, dan bisa digunakan juga untuk Bantuan Siswa Miskin (BSM) ke 15,5 juta rumah tangga sasaran sambil terus memperbaiki mekanisme penggunaan kartu," tandasnya.

Meski begitu, program BLS yang rencananya akan dibagikan selama 5 bulan paska kenaikan harga BBM sebesar Rp 150 ribu per bulan dipastikan masuk satu paket dalam KPS tersebut.

"BLSM akan pakai kartu yang sama, karena jumlah sasarannya sama. Jadi ini bisa menjawab komplein dari berbagai kalangan yang mengatakan program BLSM salah sasaran sebab sudah dipersiapkan secara matang," imbuh Armida.

Berdasarkan data Kementerian Sosial, anggaran pengadaan, personalisasi dan pendistribusian kartu perlindungan sosial (KPS) senilai Rp 154,40 miliar dengan pencetakan sebanyak 15,53 lembar.

KPS bakal dibagikan kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) mencapai 100% pada tanggal 10 Juli 2013 sesuai dengan jadwal proses pengadaan, personalisasi dan perlindungan KPS.  (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini