Sukses

Rupiah Anjlok, Komoditas Pangan Impor Bisa Jadi Lebih Mahal

Kadin Indonesia optimistis dampak pelemahan rupiah pada sektor usaha hanya akan berlangsung sementara.

Pelaku usaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yakin pelemahan nilai tukar mata uang yang terjadi saat ini hanya akan berdampak sementara bagi para pengusaha.

Wakil Ketua Umum Bidang Agribisnis, Pangan dan Peternakan, Kadin, Franky Widjaja mengungkapkan dampak sementara ini terjadi akibat aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan para pengusaha di sektor pasar modal.

"Memang dari segi rupiah hanya psikologis, ini sementara saja karena ada aksi profit taking di pasar modal. Tapi dari pemerintah sudah ditanggapi, semua eksportir diharapkan mau membawa dolarnya kembali, jadi itu semua kebijakan yang sudah dibahas dengan menteri perekonomian tadi," ungkapnya saat ditemui wartawan usai rapat koordinasi dengan Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa di Gedung Menko, Jakarta, Rabu (12/6/2013).

Meskipun pengusaha ekspor lebih sedikit diuntungkan dengan adanya pelemahan mata uang ini, namun Frenky menilai kestabilan nilai tukar rupiah justri akan lebih baik. "Memang tentu kala ekspornya, kita mendapatkan rupiah lebih banyak sedikit, tapi stabil itu akan lebih bagus untuk semua komoditas,"jelasnya.

Demi mengantisipasi fluktuasi nilai tukar rupiah, kalangan pengusaha mendesak pemerintah untuk mengimbanginya dengan hasil ekspor yang selama ini sudah berjalan.

"Sebetulnya saya rasa ini sudah cukup stabil, tapi karena profit taking, ini kebutuhan dollar lebih banyak dalam waktu singkat tapi karena ekspornya lumayan banyak, harusnya bisa mengimbangi kebutuhan dollar itu," kata dia.

Lebih jauh, Franky juga mendesak agar pengusaha segera membawa pulang dana devisa hasil ekspor itu ke indonesia. Langkah itu diharapkan bisa membantu likuiditas yang selama ini dibutuhkan di dalam negeri.

Saat dikonfirmasi mengenai produk komoditas yang berpengaruh terhadap pelemahan rupiah ini, Franky menjelaskan umumnya merupakan produk hasil impor.

"Ya komoditas yang kita impor, saperti kedelai, jagung, gula dan sebagainya. Ini perlu dijaga, jangan sampai kalau rupiah melemah, ekspor akan berdampak kesitu, akan jadi lebih mahal," pungkas Franky. (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.