Sukses

Marlina si Tukang Las Perempuan di Perusahaan Minyak McDermott

Mengelas besi atau dalam istilah teknik disebut dengan welding kebanyakan dikerjakan oleh laki-laki. Namun Marlina mampu melakukannya.

Mengelas besi atau dalam istilah teknik disebut dengan welding kebanyakan dikerjakan oleh laki-laki. Namun wanita bernama Marlina (29 tahun), ingin membuktikan bahwa pekerjaan ini bukan hanya milik laki-laki.

Wanita asal Palembang ini bekerja di perusahaan pabrikasi konstruksi lepas pantai untuk pertambangan minyak bumi dan gas alam, PT McDermott Indonesia yang berlokasi Batam, Kepulauan Riau. Marlina mengaku dirinya tertarik untuk berprofesi sebagai welder woman karena penasaran akan pekerjaan yang terhitung berat bagi seorang wanita ini.

Bersama dua wanita lainnya, setiap hari Marlina melakukan kegiatan mengelas pipa besi yang nantinya akan dipasang sebagai bagian dari konstruksi lepas pantai tersebut.

Awalnya, dia bekerja sebagai staff administrasi di suatu perusahaan, namun karena tertantang untuk mencoba pekerjaan sebagai pegawai welding ini, dia pun mencobanya dan diterimanya.

Karena pengetahuannya yang sangat minim akan proses welding ini, dia diharuskan mengikuti pelatihan sekitar 2-3 bulan yang kemudian baru diperbolehkan untuk turun ke lapangan.

"Pertama dilatih dulu. Memang awalnya sulit, tapi karena lama-lama sudah terbiasa, sekarang menjadi mudah," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi PT. McDermott Indonesia, Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, seperti ditulis Kamis (13/6/2013).

Siapkan Mental

Bekerja di dunia 'laki-laki' tidak membuat Marlina kesulitan. Baginya cukup menyiapkan mental dan harus bisa beradaptasi dengan kondisi pekerjaan yang mengharuskan terjun dilapangan. "Sebagai wanita saya banyak diberikan arahan dan pengetahuan soal teknis welding,"

Proses welding sendiri dibagi menjadi dua, yaitu proses manual dan otomatis. Untuk proses manual dilakukan dengan alat welding standar, sedang proses otomatis digunakan mesin khusus bernama orbital mesin. "Sekarang yang sedang kami kerjakan untuk yang proses otomatisnya, untuk yang manual saat ini sedang tidak kami lakukan," lanjutnya.

Selain melakukan proses welding, Marlina dan kedua temannya juga melakukan proses grinda atau pemotongan besi pipa. Menurutnya, proses ini memiliki risiko bila tidak dikerjakan dengan teliti atau tidak menggunakan kelengkapan alat kerja.

Aman Nomor 1

"Makanya disini sangat diwajibkan menggunakan perlengkapan, untuk menghindari cedera seminim mungkin. Contohnya ketika proses pemotongan, serpihannya bisa saja melukai kulit atau mata. Dan beruntung selama 2 tahun bekerja disini saya belum pernah cedera " ujarnya.

Setiap harinya, wanita yang kini berusia 29 tahun ini mulai bekerja pada pukul 07.00-14.00 namun terkadang dia juga harus bekerja hingga pukul 17.00 karena sambungan pipa besi yang harus dia kerjakan. Pihak keluarga pun, diakui Marlina, tidak pernah keberatan akan pekerjaannya tersebut.

Sementara itu, menurut Yatman Krismawan, petugas training welding, kelebihan wanita dibandingkan pria dalam melakukan pekerjaan ini yaitu tangan wanita cenderung lebih stabil dalam melakukan welding ini. "Malah sekarang itu ada lomba welder yang diselenggarakan biasanya bagi siswa SMK untuk memacu mereka agar pekerjaannya weldernya lebih baik," tandasnya.

Hingga saat ini sendiri, PT McDermott Indonesia sendiri telah memperkerjakan sekitar 300 tenaga wanita di segala bidang dari total pekerjanya yang sebanyak 4.218 orang. PT McDermott Indonesia juga menjadi perusahaan pertama yang mempekerjakan welder women di Asia Tenggara. (Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.