Sukses

Pengusaha Tambang Janji Serap Lebih Banyak Produk Lokal

Investasi sektor usaha jasa pertambangan diperkiraka bakal menembus Rp 10 triliun- Rp 12 triliun tahun ini.

Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO) bertekad meningkatkan profesionalisme terutama dalam hal kompetensi, kualifikasi, dan pemanfaatan komponen lokal demi kontribusi nilai tambah yang lebih besar.

Ketua Umum ASPINDO Tjahyono Imawan mengatakan, tekad tersebut dipacu optimisme investasi sektor usaha jasa pertambangan yang bakal menembus Rp 10 triliun- Rp 12 triliun tahun ini.

Hal ini menandakan konsistensi sektor usaha jasa pertambangan dalam memberikan kontribusi dan nilai tambah bagi kemajuan ekonomi nasional.

“Kami akan membahas, tentu saja hal ini akan berdampak besar pada peningkatan nilai tambah usaha jasa pertambangan dalam tahun ke depan,” kata Tjahyono di Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Dia menuturkan, investasi sektor jasa usaha pertambangan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2011 tercatat sekitar Rp 12 triliun, naik dibandingkan 2010 yang sebesar Rp 9,7 triliun. Hingga triwulan III-2012, investasi mencapai Rp 10 triliun.

Sementara itu, nilai pajak usaha jasa pertambangan pada 2011 tercatat Rp 2,1 triliun, dan tahun lalu lebih dari Rp 2,3 triliun.

Selain itu nilai pembelanjaan nasional dan lokal usaha jasa pertambangan pada 2011 tercatat Rp 9,8 triliun, dan naik menjadi lebih dari Rp 14 triliun pada 2012.

Hingga kini terdapat sekitar 938 perusahaan jasa usaha pertambangan. Dari jumlah tersebut, 131 perusahaan yang sudah bergabung di ASPINDO.

“Kami sudah memperkenalkan beberapa produk lokal komponen material tambang. Nilai tambah komponen lokal ini akan makin bertambah apabila perusahaan jasa usaha pertambangan mampu memproduksi sendiri komponen lokal dan membatasi belanja impor,” kata dia.

Direktur Eksekutif ASPINDO Susanto Joseph mengajak agar perusahaan jasa pertambangan yang belum bergabung ke ASPINDO dapat memanfaatkan wadah bersama tersebut.

"ASPINDO akan memfasilitasi sertifikasi demi peningkatan profesionalisme perusahaan, di samping manfaat lain seperti memperluas jaringan dan bisnis serta akses yang lebih mudah ke pemangku kepentingan sektor pertambangan," pungkasnya. (Pew/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.