Harga Minyak Naik Dipicu Data Ekonomi AS

Harga minyak naik pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) didorong data ekonomi AS yang lebih baik dari ekspektasi.

Kontrak minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, naik US$ 81 sen menjadi US$ 96,69 per barel di New York Mercantile Exchange (NYMEX).

Sementara minyak Brent, yang digunakan sebagai patokan harga minyak yang diimpor oleh Kilang AS, naik US$ 76 sen menjadi US$ 104,25 per barel di ICE Futures Exchange, London.

Seperti dilansir dari Xinhua, Jumat (14/6/2013), Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan, jumlah angka pengangguran turun dari 12 ribu menjadi 334 ribu orang pada akhir pekan lalu yang berakhir 8 Juni 2013. Jumlah klaim baru ini lebih kecil dari perkiraan para analis. Hal ini menunjukkan pemulihan ekonomi secara bertahap di pasar tenaga kerja AS.

Tak hanya itu, Departemen Perdagangan AS juga melaporkan, penjualan ritel AS naik pada bulan Mei yang disebabkan oleh kuatnya tingkat penjualan mobil. Perkiraan terkini ritel AS  dan penjualan makanan untuk Mei naik dari 0,6% jadi US$ 421,1 miliar dari bulan sebelumnya. Jumlah ini  melebihi prediksi para analis sebelumnya yang hanya 0,5%.

Lebih dari itu, inventaris perusahaan-perusahaan manufaktur dan perdagangan pada April dilaporkan naik 0,3% dari bulan sebelumnya. Tapi dalam laporan terpisah, Departemen Perdagangan AS mencatat penurunan tipis angka penjualan sebesar 0,1%.

Data ekonomi yang menggembirakan mendorong sentimen pasar karena AS merupakan konsumen minyak terbesar di dunia. Bank Dunia pada Rabu (12/6/2013) memperkecil prediksi pertumbuhan ekonomi global jadi 2,2% tahun ini. Angka tersebut lebih kecil dari prediksi sebelumnya sebesar 2,4% pada Januari. (Ndw)