Sukses

Ramuan yang Membuat Lion Air Jadi Maskapai Tercepat di Dunia

Lion Air masuk dalam jajaran maskapai dengan pertumbuhan tercepat di dunia, versi Centre for Aviation (CAPA).

Maskapai udara PT Lion Mentari Airlines atau dikenal Lion Air masuk dalam jajaran maskapai dengan pertumbuhan terpesat di dunia.

Apa trik Lion Air berbisnis hingga bisa masuk menjadi maskapai dengan pertumbuhan tercepat di dunia?. Direktur Umum PT Lion Mentari Airlines, Edward Sirait membeberkan sedikit rahasia dapur perusahaan.

"Ini ramuan kemudian dikombinasikan dengan kerja keras dan melihat peluang itu sebagai tantangan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (16/6/2013).

Dia menuturkan, pertama terkait dengan kondisi pasar penerbangan di dalam negeri maupun internasional yang kini menjadi jelajahan Lion Air.

"Kalau tidak ada pasar tentu kita tidak bisa berbuat banyak. Jadi ada pasar pasar dan peluang," jelasnya.

Hal lain, kata dia, berkaitan dengan kepercayaan. Hal yang bisa menjadi tolak ukur adalah dari pertumbuhan penumpang Lion Air yang terus naik dan bukannya surut setiap tahun.

Pendorong lain, tutur dia, imbas dari kondisi perekonomian nasional yang baik. Dukungan pemerintah melalui kebijakan ikut berkontribusi terhadap perkembangan bisnis Lion Air.

"Kalau situasi di negara ini tidak mendukung, bagaimana mau berkembang. Situasi ini seperti regulasi dan lainnya," tegas dia.

Faktor penting lain, lanjut Edward adalah ketersediaan sumber daya manusia di Indonesia.

Seperti diketahui, Lion Air masuk menjadi salah satu maskapai dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Lion Air berada di posisi kedua setelah Vueling Airlines, maskapai penerbangan asal Spanyol.

Analisis Centre for Aviation (CAPA) menyebutkan pertumbuhan penumpang Lion Air kurun 2011-2012 naik hingga 34,6%.

"Ini adalah raksasa tidur, di salah satu negara terbesar di dunia dan memiliki geografi yang sangat cocok untuk penerbangan. Ini negara kepulauan, di mana pesawat udara tidak benar-benar bersaing dengan bus dan kereta api hanya feri," kata analis CAPA, Sobie melansir laman CNBC. (Nur)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.