Sukses

BBM Naik, Keuntungan Penyelundup Bakal Berkurang

Maraknya aksi penyelundupan BBM subsidi selama ini terjadi lantaran perbedaan atau disparitas harga yang cukup lebar.

Pemerintah mengungkapkan maraknya aksi penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) subsidi selama ini lantaran perbedaan atau disparitas harga yang cukup tinggi antara BBM di dalam negeri dan luar negeri.

Menteri Keuangan Chatib Basri yakin rencana kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter untuk premium dan solar Rp 1.000 akan mengurangi konsumsi BBM yang pada ujungnya mengurangi anggaran subsidi energi pemerintah.

"Tapi yang lebih penting adalah mengurangi penyelundupan BBM subsidi karena adanya disparitas harga yang cukup signifikan. Dengan kondisi itu, keinginan orang untuk menyelundupkan BBM semakin besar," papar dia di Jakarta, Jumat (14/6/2013).

Dengan penyesuaian harga BBM, lanjut Chatib, perbedaan harga akan menjadi jauh lebih kecil sehingga keuntungan para penyelundup akan ikut mengecil. Lebih jauh, minimnya keuntungan dari aksi tersebut akan membuat aktivitas penyelundupan BBM bersubsidi bisa berkurang.

"Ini juga dapat mendorong penurunan pada konsumsi BBM bersubsidi, agar porsi subsidi BBM susut termasuk impor migas sehingga neraca perdagangan akan membaik," jelasnya.

Jika langkah tersebut berhasil dilakukan, Kementerian Keuangan yakin angka defisit fiskal Indonesia seperti yang diusulkan pemerintah sebesar 2,38% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau turun 0,1% dibandingkan pada RAPBN-P 2013 sebesar 2,48%.

"Posisi pemerintah sudah jelas bakal menaikkan harga BBM dan ini tidak perlu persetujuan DPR. Tapi kami senang dengan hasil kesepakatan untuk menurunkan angka defisit agar tidak mencapai batas aman defisit dalam Undang-undang APBN sebesar 3%," tandas dia.(Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini