Sukses

Ngaku Pernah Miskin, Jero Akui BBM Naik Pahit Bagi Masyarakat

Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku pernah merasakan menjadi masyarakat menengah ke bawah.

Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku pernah merasakan menjadi masyarakat menengah ke bawah.

Sehingga dirinya bisa mengetahui kondisi sangat berat dan pahit yang dipikul masyarakat jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik.

"Saya dulu waktu masa kecil pernah merasakan jadi orang miskin. Kalau dipikir-pikir harga premium sekarang menjadi Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter sangat membebani masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah," ujar Jero di Jakarta, Selasa (18/6/2013).

Dia mengakui kenaikan harga BBM bersubsidi akan mendorong peningkatan harga sejumlah produk pokok di pasar tradisional maupun di pasar modern.

Dengan adanya kenaikan harga tersebut, selanjutnya berdampak pada inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.

Sebab itu, menurut dia, pemerintah harus bisa menganggarkan dana hasil dari kenaikan harga BBM bersubsidi bagi kalangan yang membutuhkan. Sehingga anggaran bersubsidi itu jauh lebih tepat bagi yang berhak.

Seperti, memberikan beras miskin (raskin), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

"Jadi besaran subsidi yang diberikan harus tepat dan jangan salah membagikan, jangan ada kesalahan pembagian anggaran subsidi lagi. Masyarakat menginginkan yang terbaik dari pemerintah," ungkap dia.

Selain itu, dia memastikan kenaikan BBM bersubsidi akan terlaksana pada bulan Juni ini. Jika lewat dinilai momentumnya sangatlah tidak baik.

"Ada administrasinya, siang ini ada kabinet terbatas, mungkin membicarakan masalah itu. Pokoknya saya dengar semua ucapan dan perintah dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)," kata Jero.

Dalam merealisasikan program BLSM tersebut, ia menghimbau kalau pengucuran dana program tersebut haruslah dikawal ketat. (Dis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.