Sukses

RI Berambisi Masuk 10 Negara Ekonomi Terbesar Dunia

Target Indonesia bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar di peringkat 10 dunia pada 2025.

Masuknya Indonesia dalam jajaran 40 negara ekonomi raksasa di dunia dengan urutan ke-16 berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan tahapan untuk bisa mencapai ambisi negeri ini bertengger di peringkat 10 dunia pada 2025.

Hal ini disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN) Armida Alisjahbana. Dia mengaku, prestasi tersebut tidak terlepas dari kiprah Indonesia di kelompok ekonomi G-20.

"Itu kan karena target Indonesia bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar di peringkat 10 dunia pada 2025 dengan pendapatan per kapita mencapai US$ 14 ribu- US$ 16 ribu," terang dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta seperti ditulis Rabu (19/6/2013).

Target raihan pendapatan per kapita sekitar US$ 14 ribu- US$ 16 ribu setara dengan Rp 138,66 juta- Rp 158,55 juta per kapita.

Sedangkan di lihat dari sisi ukuran PDB, Indonesia harus mencapai sekitar US$ 4,5 triliun atau senilai Rp 44.569 triliun pada 2025.

Untuk merealisasikan proyeksi jangka panjang tersebut, lanjut Armida, pemerintah mesti berjuang keras supaya bisa mencapai pertumbuhan ekonomi rata-rata sekitar 7%-8% dimulai setelah tahun 2015.

"Kami optimistis bisa menggapai target pertumbuhan ekonomi itu dengan memanfaatkan bonus demografi Indonesia. Sebab negara ini memiliki penduduk produktif di usia 15-64 tahun cukup besar. Kontribusi penduduk produktif ke perekonomian lebih besar dibanding penduduk tua semua," jelas dia.

Mengutip data tahun 1960-2000, Armida bilang, ekonomi China berhasil tumbuh 0,9% karena bonus demografinya, sedangkan Korea dan Taiwan masing-masing naik 1,3% dan 1,5%. Sementara ekonomi Indonesia bisa merangkak naik 1% apabila bonus demografi dimanfaatkan semaksimal mungkin.

"Pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih tinggi, bila bonus demografinya disiapkan dengan baik. Bukan hanya banyak penduduk usia muda, tapi dipersiapkan pendidikan maupun keahliannya, supaya ekonomi bisa meningkat," tukasnya.

Dengan begitu, Armida yakin bahwa persentase atau tingkat kemiskinan dapat menyusut menjadi sekitar 3%-4% dari target saat ini sekitar 9,5%-10,5%. Sama halnya dengan tingkat pengangguran dibanding asumsi tahun ini sekitar 5%-6%.

Seperti diketahui, berdasarkan hasil laporan Oppenheimer, sebuah bank investasi unggulan dan perusahaan investasi full-service di Amerika Serikat menunjukkan Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-16 dunia untuk kategori negara dengan perekonomian terbesar, mengalahkan Malaysia yang berada di posisi ke-36.

Tak beda jauh dengan Malaysia, Hongkong yang terkenal dengan harga propertinya yang selangit hanya mampu berada di peringkat ke-38. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini