Sukses

Tak Perlu Panik, Masyarakat Diminta Tenang Hadapi BBM Naik

Respons masyarakat dalam bentuk demonstrasi maupun memborong premium jelang rencana kenaikan BBM terus terjadi.

Pemerintah segera menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pasca DPR menyetujui  Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013. Respons masyarakat dalam bentuk demonstrasi maupun memborong premium maupun BBM terus terjadi.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam meminta agar masyarakat tetap tenang dalam menyikapi rencana kenaikan harga BBM.

"Pemerintah selalu memperhatikan dan memprioritaskan kepentingan rakyat kecil dalam pengurangan subsidi BBM," ujar Dipo mengutip laman Sekretariat Kabinet di Jakarta, Rabu (19/6/2013).

Dia mengatakan pengurangan subsidi BBM tidak hanya sekedar menyehatkan postur APBN, namun juga mengubah alokasi subsidi langsung kepada masyarakat miskin menjadi lebih besar.

"Selama ini sebagian besar subsidi BBM justru dinikmati kelompok masyarakat yang memiliki kendaraan mobil, yang tergolong kaya. Dengan mengurangi subsidi BBM, Pemerintah justru menambah alokasi anggaran subsidi langsung kepada masyarakat miskin," ujar Dipo

Pemerintah, lanjut dia, mengubah subsidi BBM yang tidak tepat sasaran itu menjadi subsidi yang lebih tepat dengan cara memberikan langsung kepada masyarakat miskin.

"Program-program perlindungan sosial yang selama bertahun- tahun ini sudah berjalan, seperti program Raskin,  Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) diperluas cakupannya dan ditingkatkan besarannya," kata dia.

Selain itu, mekanisme penyaluran program-program tersebut, menurut Seskab Dipo Alam, juga diperbaiki dengan membagikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) kepada sekitar 15,5 juta rumah tangga yang tergolong dalam 25% rumah tangga dengan status sosial ekonomi rendah.

“Data –data resmi sasaran dan besarannya akan disampaikan dalam waktu dekat oleh Kementerian terkait, namun yang pasti jumlahnya pasti naik. Misalnya untuk Program Raskin, tahun 2013 ini akan dibagikan 15 kali dalam setahun,” jelas Dipo

Dia juga menyebutkan, jumlah penerima dan besaran BSM  meningkat hingga menjadi 16,6 juta siswa, dengan besaran yang meningkat pada semua jenjang dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan cakupan sasaran dan besaran juga diberikan untuk PKH.

Dipo mengemukakan, selain memperluas cakupan program-program perlindungan sosial, pemerintah juga memberikan kompensasi kepada kelompok masyarakat miskin yang rentan terhadap perubahan harga-harga kebutuhan pokok. Program kompensasi ini diberikan dalam bentuk bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) dan program – program padat karya dalam bentuk pembangunan infrastruktur. Ini untuk mempertahankan dan melindungi daya beli masyarakat miskin dari kenaikan harga-harga bahan pokok akibat dari naiknya BBM.

"BLSM diberikan sementara sekitar 4 bulan, untuk mempertahankan daya beli masyarakat agar terlindungi dari kenaikan harga-harga barang akibat naiknya BBM. Ini untuk membantu mereka tetap dapat memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga," lanjutnya.

Sementara kompensasi khusus lainnya diberikan dalam bentuk program-program infrastruktur  permukiman, sumber daya air, dan air minum. "Ini untuk menyerap tenaga kerja dan memberikan tambahan pendapatan kepada masyarakat miskin dan rentan," kata dia.

"Ini bukti bahwa pengurangan subsidi BBM tetap memprioritaskan kepentingan masyarakat miskin. Daripada gaduh menentang kenaikan harga BBM yang pro orang kaya, lebih baik kita fokuskan energi untuk mengawasi penyaluran program-program kompensasi agar tepat sasaran kepada kelompol masyarakat miskin,” tandasnya. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.