Sukses

Tak Bisa Dikarungi, Alasan PLN Ekspor Sekaligus Impor Listrik

PLN berencana mengekspor listrik ke wilayah perbatasan Irian Jaya-Papua Nugini dengan kapasitas listrik 2 Megawatt (Mw) tahun depan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bersuara menanggapi alasan PT PLN (Persero) mengekspor listrik ke Papua Nugini, di saat masih ada wilayah lain di Indonesia yang belum menikmati listrik.

Dia menjelaskan, untuk mengalirkan listrik ke suatu wilayah membutuhkan infrastruktur, seperti jaringan pembangkit kabel dan transmisi. Adapun daerah yang belum teraliri listrik hingga kini dikatakan belum memiliki jaringan tersebut.

"Kecuali listrik bisa dibawa pakai karung," kata Dahlan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (19/6/2013).

Sebagai contoh, daerah di Kalimantan. Karena ketiadaan jaringan maka wilayah ini dipasok listrik dengan cara mengimpor dari Serawak Malaysia.

Sedangkan untuk wilayah perbatasan Papua Nugini dengan Irian Jaya rencananya akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk memudahkan mengekspor listrik ke kedua wilayah tersebut.

Seperti diketahui, PLN berencana mengekspor listrik ke wilayah perbatasan Irian Jaya-Papua Nugini dengan kapasitas listrik 2 Megawatt (Mw).

Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji mengatakan, rencana tersebut akan terealisasi tahun depan, karena untuk mengekspor listrik PLN perlu membuat jaringan listrik ke Papua Nugini.

Dia menambahkan, listrik yang diekspor sebanyak 2 MW tersebut berasal dari pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekamp di Jaya Pura Irian Jaya. PLTU tersebut bekapasitas 2X 10 Mw.

"Jadi di perbatasan kita ekspor kecilan ke PNG. kecil 2 megawatt. kira-kira tahun depan selesai konstruksi dan ekspor, karena pelu nari jaringan distribusi," pungkas Nur. (Pew/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.