BBM Naik, Seluruh Menteri Ramai-ramai jadi Jurkam

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, mengatakan pemerintah telah memintanya untuk ikut menyosialisasikan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Bentuk sosialisasi yang dilakukan diantaranya dengan membagikan buku mengenai sosialisasi kenaikan BBM dan kompensasinya.

"Saya diberikan amanat untuk mensosialisasikan mengenai kenaikan BBM ini. Lewat penerbitan buku yang diberikan oleh pemerintah, bertujuan sehingga masyarakat banyak mengerti kenapa kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi ini dilakukan," ujar Linda ketika ditemui dalam acara Sosialisasi Kebijakan Kenaikan Harga BBM dan Kompensasi kepada para pimpinan organisasi perempuan ditingkat pusat di Gedung Auditorium Utama Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta, Rabu (19/6/2013)

Menurut Linda, pemerintah memiliki alasan tertentu dalam keputusannya menaikkan harga BBM bersubsidi. Dengan kenaikan tersebut, pemerintah menginginkan perekonomian nasional yang lebih baik lagi.

Setelah disahkan APBN-P 2013, harga premium rencananya bakal naik menjadi Rp 6.500 per liter, sedangkan harga solar menjadi Rp 5.500 per liter. Dengan adanya kenaikan tersebut, Linda berharap kalangan masyarakat bisa memaklumi kebijakan tersebut.

"Harga premium dan solar naik, tapi pemerintah akan menyalurkan dana program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), beras miskin (raskin), Program Keluarga Harapan (PKH), dan paket beasiswa bagi siswa dan siswi yang tidak mampu," katanya.

Ia menjelaskan, pemberian BLSM ini menjadi perdebatan yang hangat sejak beberapa hari terakhir. Selain partai politik, mahasiswa dan LSM sangat menolak pemberian BLSM ini. Tapi, pada intinya pemberian BLSM dan lainnya memberikan keringanan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Seperti diketahui, setiap Kementerian di negara ini kini memiliki kewajiban untuk menyosialisasikan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ke masyarakat banyak. Beberapa hari yang lalu, lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beserta Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengirimkan pesan kepada 240 juta nomor ponsel yang ada di Indonesia. (Dis/Shd)