Sukses

Semua Hal yang Harus Diketahui Sebelum Investasi Emas

Anjloknya harga emas belakangan ini menjadi sorotan banyak orang. Namun, investor dinilai tak perlu khawatir menghadapi fluktuasi harga emas

Anjloknya harga emas belakangan ini menjadi sorotan banyak orang. Seringkali saat investor ketakutan dengan kondisi ekonomi, biasanya emas, perak dan logam-logam mulia lain menjadi pelindung keamanan investasi baginya.

Seperti dilansir dari The Week, Jumat (21/6/2013), selain penggunaannya sebagai bahan perhiasan dan industri, logam-logam mulia ini bisa dipandang sebagai dana penyeimbang inflasi. Alasannya adalah karena para investor menganggap logam-logam tersebut akan menahan atau meningkatkan nilai jual di tengah ketidakpastian kondisi keuangan.

"Emas merupakan jalan menuju ketakutan panjang dari waktu ke waktu. Tapi Anda benar-benar harus berharap orang-orang akan lebih cemas dalam satu atau dua tahun daripada sekarang. Dan jika mereka semakin khawatir, Anda akan kehilangan banyak uang. Tapi emas itu sendiri tak menghasilkan apapun,"  kata investor ternama Warren Buffet saat menggambarkan dinamika fenomena pergolakan harga emas.

Dengan kata lain, harga logam-logam mulia cenderung terpuruk saat para investor memiliki kecemasan atasnya. Tapi saat kekhawatirannya mereda, harga emas akan kembali normal.

Para investor dinilai tak perlu khawatir menghadapi fluktuasi harga emas satu atau dua tahun dari sekarang. Harga emas sudah turun lebih dari 17% tahun ini. Operator bursa saham CME Group harus menghentikan perdagangan perak empat kali menyusul kemerosotan harga-harga lebih dari 9% pada 19 Mei.

Perhatikan hal-hal ini sebelum Anda berinvestasi emas:

1. Bagaimana emas mencerminkan perekonomian?

Penurunan harga emas bisa jadi pertanda baik karena para investor merasa ekonomi tengah membaik. Pasar perumahan mulai meningkat dari Great Recession, sebanyak 15% tahun ini dan kepercayaan diri konsumen meningkat ke level tertinggi sejak Juli 2007.

Logam mulia dikenal sebagai komoditas. Dengan begitu, emas, perak dan platinum adalah komoditas, tak beda dengan jagung, gula dan gandung, begitu pula dengan minyak dan gas.

Harga komoditas sangat rentan dan sulit diprediksi. Emas merupakan salah satu contoh nyata soal komoditas dengan pergerakan harga jangka panjang yang dapat berlangsung dalam sekejap.

Pada 1980, harga emas pernah mencapai nilai tertinggi US$ 850 per ounce. Gubernur The Fed saat itu Chairman Paul Volcker kemudian meningkatkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan menyebabkan harga emas anjlok hingga US$ 590 per ounce pada Desember di tahun yang sama.

Kemudian harga emas terus turun hingga Us$ 258 per ounce pada 1999. Tapi kemudian dapat menembus harga tertinggi selama 12 tahun sebesar US$ 1.900. Dan saat ini kembali mengalami penurunan.

Harga perak biasanya mengikuti pola harga emas, tapi tak persis sama. Hal tersebut karena pasokan dan permintaan untuk kedua logam mulia tersebut berbeda. Selain itu, perak juga lebih banyak diterapkan secara indistri daripada emas. Sementara harga platinum juga mengalami penurunan tapi tak separah emas dan perak tahun ini.


2. Apa artinya pergerakan harga emas untuk pasar perhiasan?

Sayangnya kekacauan pasar logam-logam mulia tak berdampak pada penurunan harga perhiasan. Hal tersebut karena bahan yang digunakan untuk memproduksi perhiasan sudah dibeli sejak lama oleh para produsen perhiasan. Pasar perhiasan tak sama dengan pasar komoditas pangan.

Pembuatan perhiasan sangat sensitif terhadap pergerakan harga di pasar-pasar komoditas. Menurut, analis komoditas Jessica Fung, pergerakan harga perhiasan tak akan bersamaan dengan harga logam-logam mulia.

3. Haruskah Anda berinvestasi emas?

Cara yang lebih baik untuk berinvestasi di logam-logam mulia adalah lewat dana-dana di perdagangan bursa (ETF) . Dana tersebut yang diperdagangkan di bursa saham dapat menelusuri komoditas-komoditas pribadi. Biaya ETF lebih rendah daripada biaya manajemen tahunan dibanding reksa dana tradisional yang berinvestasi di produk-produk komoditas.

Emas merupakan bahan yang hebat untuk perhiasan, tapi portofolio Anda tentu perlu lebih dari satu aksesoris. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini