Sukses

Harga Makanan Minuman Bakal Naik 5%-10% Gara-gara BBM

Kenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar diprediksi bakal mendorong naiknya harga makanan dan minuman sekitar 5%-10%.

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gappmi) memprediksi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar bakal mendorong naiknya harga makanan dan minuman sekitar 5%-10%.

Menurut Ketua Gappmi Adhi S Lukman, kenaikan harga BBM subsidi akan berpengaruh ke biaya transportasi dan distribusi di industri makanan minuman menengah besar. Kegiatan distribusi dan transportasi tidak hanya untuk produk jadi, namun juga bahan baku.

"Kalau ditotal dampaknya, kami harapkan tidak lebih dari 5%," jelas Adhi saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (21/6/2013).

Adhi menuturkan, kenaikan harga BBM paling berat bagi pelaku usaha kecil mikro (UKM). Pasalnya, usaha kecil tidak hanya memakai BBM untuk transportasi dan distribusi, tapi juga untuk kegiatan produksi.

"Untuk makanan dan minuman yang diproduksi usaha kecil, harganya bisa naik hingga 10%," tutur dia.

Namun, Adhi berjanji kenaikan harga makanan kemasan tidak akan terjadi dalam waktu dekat karena mendekati bulan Ramadan dan lebaran. Kenaikan harga, lanjut dia, terpaksa dinaikkan setelah lebaran.

"Kenaikan 5% itu opsi terakhir, tapi kalau untuk UKM itu langsung naik," kata Adhi.

Sekadar informasi, pemerintah memastikan akan menaikkan harga BBM subsidi jenis premium dan solar pada pekan ini. Rencananya harga premium akan naik Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter dan solar naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 per liter. Saat ini kedua jenis BBM tersebut dijual dengan harga Rp 4.500 per liter. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.