Sukses

Upah Bakal Tergerus Kenaikan BBM, Buruh Turun Gunung ke Istana

Para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia kembali menggelar aksi turun ke jalan dalam rangka tolak kenaikan BBM

Tak pantang menyerah. Para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) kembali berencana menggelar aksi turun ke jalan dalam rangka menolak kenaikan BBM di daerah-daerah.

Ini dilakukan menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi yang diperkirakan banyak kalangan akan diumumkan Jumat (21/6/2013) malam ini.

Kembali dalam aksinya, para buruh menuntut pemerintah membatalkan kenaikan BBM dan pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang akan memiskinkan rakyat secara sistemik.
 
Selain itu mereka juga menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) kabupaten atau kota sebesar 50% di 2014.

Kenaikan dituntut karena penyesuaian harga BBM dinilai akan berdampak pada peningkatan harga barang dan menambah kisaran inflasi bisa menembus 2 digit.
 
KSPI akan terus mengorganisir para buruh dan mahasiswa di seluruh Indonesia untuk terus menolak kenaikan harga BBM dan memastikan mogok nasional yang melibatkan 10 juta buruh selambatnya pada 16 Agustus 2013 saat Presiden SBY menyampaikan nota keuangan di depan DPR RI.

"Aksi ini dilakukan sebagai respons atas rencana pemerintah akan menaikkan harga BBM yang berdampak pada tergerusnya upah buruh," ungkap Preside KSPI, Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Jum'at (21/6/2013).

Kenaikan harga BBM akan menyebabkan kenaikan harga sembako, transportasi, sewa rumah, yang berdampak pada penurunan daya beli puluhan juta buruh di Indonesia. Apalagi kenaikan akan dilakukan dua pekan menjelang puasa Ramadhan, Hari raya Idul Fitri dan tahun ajaran baru sekolah.

Kenaikan BBM jenis premium sebesar Rp 2.000 dan solar sebesar Rp 1.000 per liter, bukanlah solusi terbaik untuk mengatasi jebolnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 karena defisit anggaran sebesar Rp 240 triliun.

Ini termasuk didalamnya dana BLSM (Bantuan Langsung Sementara), yang didapat dari hutang baru pemerintah. Artinya, rakyat akan diberikan tambahan hutang yang jumlahnya sudah diatas Rp 2.000 triliun.

Untuk di Jakarta sendiri, pendemo akan menggelar aksi di Kawasan Industri Pulogadung, Kantor Gubernur DKI /Balaikota dan Istana Presiden.

Aksi daerah ini  dilakukan sebagai persiapan aksi mogok nasional yang akan dipusatkan di  Bekasi dan  Bogor, serta serempak akan dilakukan di Depok, Tangerang, Serang, Cilegon, Karawang, Purwakarta, Subang, Cimahi, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Gresik, Probolinggo, Medan, Deli Serdang, Aceh, Batam, Bintan, Karimun, Gorontalo, Makassar, Manado, Samarinda, mendatangi para buruh mendatangi kantor DPRD dan kantor Gubernur/Bupati/Walikota. (Yas/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini