Sukses

Impor BBM Rp 300 Triliun, Kenaikan Harga Jadi Alternatif Terakhir

Impor BBM yang potensinya bisa mencapai hampir mendekati Rp 300 triliun. Menekannya dengan kenaikan harga BBM.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan langkah terakhir pemerintah untuk menekan anggaran subsidi BBM.

"Meningkatnya harga minyak dunia dan membengkaknya konsumsi BBM tidak bisa dikompensasi dengan produksi minyak di Indonesia. Sehingga perlu impor BBM yang potensinya bisa mencapai hampir mendekati Rp 300 triliun," ungkap dia saat pengumuman kenaikan harga BBM di Jakarta, Jumat (21/6/2013).

Lebih jauh Hatta menjelaskan, selama ini konsumsi subsidi BBM sebesar 70% dinikmati oleh masyarakat golongan mampu (kaya). Ini tentu kurang adil bagi masyarakat miskin dan kurang mampu.

"Untuk menyehatkan perekonomian Indonesia, pemerintah harus mengambil langkah penyesuaian harga BBM bersubsidi meski kebijakan ini akan menimbulkan inflasi yang berdampak kepada daya beli masyarakat. Ini adalah pilihan yang sangat sulit dan alternatif terakhir yang diambil pemerintah," tegasnya.

Untuk itu, lanjut Hatta, pemerintah memberikan kebijakan program percepatan dan perlindungan sosial untuk melindungi masyarakat miskin yang paling terkena dampak dari kenaikan harga BBM. Program tersebut akan didesain dalam satu paket sehingga mampu mendorong daya beli masyarakat miskin. (Fik/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.