Sukses

Omzet Pengusaha Ritel Tak Secerah Tahun Lalu

Mulai dari kenaikan upah, tarif listrik, dan baru-baru ini berlanjut pada penyesuaian harga BBM akan mempengaruhi omzet pengusaha ritel.

Pengusaha ritel harus sedikit menelan pil pahit. Sebab dengan berbagai kondisi yang lalu lalang terjadi, mulai dari kenaikan upah, tarif listrik, dan baru-baru ini berlanjut pada penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) akan mempengaruhi omzet pengusaha ritel di tahun ini.

Omzet ritel diprediksi hanya naik 5% pada tahun ini menjadi Rp 141,75 triliun dari perolehan 2012 yang tercatat sebesar Rp 135 triliun.

Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Satria Hamid mengungkapkan awalnya target omzet tahun ini diperkirakan naik 7% sampai 10%.

"Tapi pesimisnya dengan kondisi sekarang angka sekitar 5% sudah baik, tapi kami masih berharap bisa tumbuh 7% sampai 10%," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, baru-baru ini.

Dia mengaku usaha ritel memang tidak akan terdampak langsung dari berbagai penyesuaian upah, listrik dan BBM tersebut. Sebab mereka akan kembali menyesuaikan peningkatan biaya operasional ke produk yang dibeli konsumen.

Masyarakat selaku konsumen ini yang dikhawatirkan mengalami penurunan daya beli. Penurunan daya beli yang membuat tekanan pembelian ke usaha ritel.

Kondisi ini berdampak meski diprediksi tetap ada kenaikan omzet tapi tidak sebesar dari sebelumnya. Pada 2012, omzet industri ritel tumbuh 12,5% menjadi Rp 135 triliun.

Khusus berkaitan dengan kenaikan BBM, pengusaha ritel diprediksi akan melakukan penyesuaian harga jual berkisar 10% sampai 15%.

Bahkan, sebelum BBM naik telah terjadi kenaikan harga jual sebesar 5%. Penyesuaian harga dilakukan sesaat setelah BBM naik.

"Dengan adanya BBM naik mau tidak mau harus koreksi harga jual karena pasokan ritel tergantung suplai dan jika mereka naik maka kami naik. Tapi kami tetap optimis karena pemerintah pasti sudah kalkulasi ini, seperti kenaikan BBM," ungkapnya. (Nur)






* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini