Sukses

Orang Kaya Indonesia Beli Saham Perusahaan Batubara Australia

Martua Sitorus, orang kaya dari Indonesia dan pemilik Wilmar International Limited menjadi pemegang saham perusahaan batubara Australia.

Martua Sitorus, orang kaya dari Indonesia dan pemilik Wilmar International Limited, produsen minyak sawit terbesar di dunia menjadi salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan batu bara Australia, Whitehaven Coal Limited.

Martua menguasai 9,53 juta lembar saham yang dibelinya dari perusahaan Australia tersebut.

Seperti dikutip Minggu (23/6/2013), laporan dari bursa saham Australia (Australian Stock Exchange) mencatat Martua Sitorus dan perusahaan-perusahaaan yang terasosiasi dengan miliarder Indonesia tersebut memegang 5,826% saham di Whitehaven. Saham tersebut diperoleh setelah dia membelinya dari pemegang saham sebelumnya, Nathan Tinkler.

Dari data tersebut, Sitorus, Golden Parklane Limited, Bolney Enterprises Ltd and Burlingham International Ltd, diketahui telah membeli saham sebanyak 9,53 juta lembar saham dari Aston Resources Investments Pty Ltd dan Boardwalk Resources Investments Pty Ltd milik Thinkler. Semua perusahaan pembeli saham berlokasi di tempat yang sama di Singapura. Kelompok perusahaan tersebut menghabiskan sekitar 28,21 juta dolar Australia untuk membelinya.

Tinkler, mantan teknisi listrik di lahan pertambangan yang pernah menghasilkan keuntungan hingga US$ 1 miliar ini terpaksa harus menjual hampir 20% sahamnya di Whiteheaven guna membayar utangnya sebesar US$ 634 juta.

Berbeda dengan Tinkler, Sitorus, yang bekerja sebagai pimpinan operasi di Wilmar sedang mengurus proses pengunduran dirinya untuk menjadi wakil pimpinan eksekutif di perusahaan yang sama pada 1 Juli mendatang. Setelah pengumuman tersebut, Sitorus yang juga merupakan pendiri Wilmar diketahui mundur dari posisinya agar punya lebih banyak waktu untuk fokus pada bisnis keluarganya.

Tak hanya Sitorus, investor dari Amerika Serikat, Farallon Capital Management juga tercatat memperoleh 9,9% saham Whitehaven dan meningkatkan sahamnya menjadi 16,6%

Penggantian Tinkler dari daftar pemilik saham Whiteheaven menimbulkan spekulasi bahwa perusahaan bisa menjadi target pengambilalihan saham. Meski begitu, Farallon dan para peminjam dana lain mengharapkan penyesuaian harga saham sebelum menjualnya. (Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini