Sukses

Nasabah Asuransi Ketar-ketir Dibayangi Penurunan IHSG

IHSG akan mempengaruhi kinerja unit link yang merupakan produk asuransi dengan basis investasi pada pasar modal.

Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang belakangan terus melanda lantai bursa tak hanya mencemaskan para pelaku pasar modal, melainkan juga nasabah asuransi.

Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia Edy Tuhirman mengakui secara umum kenaikan dan penurunan IHSG akan mempengaruhi kinerja unit link yang merupakan produk asuransi dengan basis investasi pada pasar modal yang didalamnya juga terdapat jenis dana investasi berbasis saham.

Terlepas dari itu, Edy menambahkan penurunan IHSG ini hanya berdampak sementara atau dalam jangka pendek karena portofolio nasabah diamankan melalui sistem Auto Risks Management System (ARMS).

Dengan sistem ARMS, setiap nasabah memiliki keleluasaan untuk mengatur sendiri konfigurasi aset investasi sesuai dengan profil risiko yang dimiliki, sekaligus menentukan sendiri parameter yang diperlukan.

"Sistem ini secara otomatis membantu menjaga risiko investasi agar tidak melebihi batas toleransi. Dan kinerja investasi keseluruhan relatif terjaga ketika nilai unit naik atau turun," kata dia dalam keterangan persnya, Senin (24/6/2013).

Sebab itu, Edy meminta nasabah unit link Generali tidak perlu panik atas fluktuasi IHSG yang akhir-akhir masih berpotensi untuk terkoreksi.

"Sistem ARMS ini akan memudahkan investor dalam mengelola risiko investasi dengan memonitor pergerakan nilai aset investasi dan jenis dana investasi yang dimilikinya setiap hari. ARMS memadukan berbagai metode manajemen risiko yang dijalankan secara otomatis," lanjutnya.

Teknologi ARMS Generali juga mampu memindahkan instrumen portofolio secara otomatif. Portofolio nasabah unit link yang ditempatkan pada investasi berbasis saham dan/atau obligasi secara otomatis akan dipindahkan ke unit link dengan jenis dana investasi berbasis pasar uang ketika pasar bergerak jatuh.

Tidak hanya itu, ARMS milik Generali ini ketika fitur cut loss terpicu dimana terjadi penarikan besar-besaran maka secara otomatis dana pada penempatan berbasis saham dan/atau obligasi secara otomatis akan dipindahkan ke pasar uang sehingga terhindar dari risiko kerugian drastic akibat penurunan bursa saham dan/atau obligasi yang lebih dalam. (Yas/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.