Sukses

Nelayan Pacitan Incaran Program Konversi BBM ke BBG Berikutnya

Pemerintah kian gencar merealisasikan pelaksanaan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) kepada nelayan.

Pemerintah kian gencar merealisasikan pelaksanaan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) kepada nelayan.

Setelah kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, kali ini giliran Kabupaten Pacitan Jawa Timur yang menjadi incaran pemerintah untuk menggelar program pengurangan konsumsi BBM tersebut.

Ketua Percepatan Program Konversi BBM ke BBG Kementeriana Enegi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Wiratmaja Puja mengatakan, jumlah nelayan di Kabupaten tempat kelahiran  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencapai 3.900 orang.

"Seperti diketahui Pacitan banyak nelayan, ada 3.900 nelayan. Menurut bupati sama timya nelayan menggunakan motor tempel 15 pk, 1.282 nelayan. Artinya order nelayan kecil," ujar Wiratmaja di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (24/6/2013).

Dia mengungkapkan para nelayan pengguna motor tempel ini yang menjadi incaran tim percepatan konversi BBM ke BBG. Nantinya mereka akan memakai BBG yang dengan jenis elpiji tabung 3 kilogram (kg).

Pemerintah, lanjut dia, berharap para nelayan kecil tersebut bisa meringankan beban operasional nelayan atas kenaikan harga BBM bersubsidi. Dengan menggunakan gas elpiji ukuran 3 kg, nelayan bisa menghemat biaya Rp 45 ribu.

"Nelayan kecil kita bantu untuk solusi kenaikan harga BBM, karena kenaikan harga BBM biaya melautnya naik juga," ungkapnya.

Wiratmaja menjelaskan, jika kapal nelayan tersebut menggunakan premium sebagai bahan bakar, sekali melaut membutuhkan 10 liter premium dengan harga Rp 65 ribu.

Sementara jika menggunakan gas elpiji, nelayan hanya membutuhkan 4 kg gas elpiji untuk sekali melaut senilai Rp 20 ribu. Hal ini yang dinilai meringankan biaya operasional nelayan.

"Kira-kira ngirit lumayan. Jadi pengiritannya sangat tinggi, jadi jelas biaya lebih rendah, tentu kita ingin mengurangi subsidi terhadap BBM," tutur dia.

Untuk melaksanakan program di kabupaten tersebut, Kementerian ESDM rencananya akan menyebar 500 unit konverterkit dengan dua tabung gas elpiji ukuran 3 kg per unit secara bertahap. Rencananya di Agustus akan disumbangkan 200 unit, dan jumlahnya mencapai 500 konverterkit selesai dibagikan di akhir 2013. Adapula tambahan 100 unit dari Balai Besar perikanan.

"Karena jumlahnya terbatas dipilih dahulu dari pak Bupati siapa yang pantas mendapat bantuan," pungkasnya. (Pew/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini