Sukses

Hati-hati! 90% Telur Ayam Kampung yang Dijual Ternyata Telur Arab

Selain pemalsuan label ayam kampung, ternyata peredaran telur ayam kampung patut dipertanyakan.

Selain pemalsuan label ayam kampung yang ternyata ayam impor dari China ling nan, kasus telur ayam kampung palsu pun banyak beredar di supermarket. Telur ayam Arab dijual dengan menyebut telur ayam kampung.

Ketua Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli), Ade M Zulkarnain mengungkapkan, kini banyak dijual telur berlabel ayam kampung tapi bersumber dari jenis ayam yang dikenal sebagai `ayam arab`. Artinya telur ini bukan berasal dari ayam kampung asli ras Indonesia.

"Jadi bisa dimungkinkan juga hampir 90% telur ayam kampung dari telur ayam arab," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (25/5/2013).

Dia menyebutkan ayam arab itu sebenarnya ayam petelur dari Belgia yang dikenal dengan brakel kriel. Bibit ayam ini awalnya masuk ke Indonesia karena banyak dibawa para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab.

Kemudian ayam Belgia ini dikembangbiakkan di tanah air. Setelah melalui proses perkawinan, jenis ayam ini mulai dikenal masyarakat dan lama-lama dipanggil dengan nama ayam arab.

Dia mengakui sudah cukup lama ayan arab ini disebut sebagai ayam lokal pendatang, namun tetap bukan ayam lokal asli.

Minimnya pasokan telur ayam kampung di tengah permintaan yang tinggi menjadi peluang pasar bagi telur dari ayam jenis lain, seperti ayam arab.

Maklum, bentuk telur ayam Arab hampir sama dengan ayam putih, sama-sama berwarna putih. Bahkan ukuran telurnya juga hampir sama. Perbedaan terletak pada kuning telurnya.

Harga telur ayam kampung yang tinggi dibandingkan telur ayam broiler kian menarik minat. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) harga telur ayam kampung rata-rata sebesar Rp 35 ribu per kilogram (kg), sementara telur ayam broiler hanya Rp 19 ribu per kg.

Salah satu peternak ayam rumah tangga di Sawangan Depok, Dedi (35 tahun) menuturkan, ayam arab ini bisa bertelur satu butir per hari.

Dia pun banyak menjual telur ayam arabnya ke tukang jamu atau masyarakat yang mencari telur ayam kampung. (Nur/Igw)





* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini