Genjot Dana Pihak Ketiga, Bukopin Tambah 2 Kantor Cabang Baru

PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) membuka dua kantor cabang baru, yakni di Tangerang dan Pluit Jakarta Utara.  Ekspansi ini menjadi upaya perseroan untuk memperluas cakupan pelayanan kepada nasabah dan memperkuat kinerjanya.
 
Penambahan kantor cabang ditargetkan menopang target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 20% dan pertumbuhan kredit 15% hingga akhir 2013 mendatang.
 
“Bukopin hari ini (Rabu, 26/6) meresmikan satu Kantor Cabang Pembantu di Tangerang dan besok (Kamis, 27/6) rencananya akan meresmikan satu Kantor Cabang Pembantu di Pluit," ujar Tri Joko Prihanto Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk, Rabu (26/6/2013).

Dia menuturkan ekspansi ini bersifat moderat. Pemilihan lokasi kantor cabang dengan memperhatikan aspek potensi bisnis, nasabah, pertumbuhan ekonomi serta daya tarik suatu lokasi yang ditunjukan jumlah kantor cabang bank lain yang telah berjalan.

"Bank Bukopin menitikberatkan fungsi outlet sebagai point of sales sehingga kinerja outlet sangat menjadi pertimbangan dalam ekspansi jaringan distribusi,” tutur dia.
 
Saat ini Bank Bukopin telah memiliki 421 kantor yang terdiri dari 36 kantor cabang, 107 kantor cabang pembantu, 141 kantor kas serta 87 kantor pelayanan mikro. Pelayanan terhadap nasabah ditambah 42 outlet pembayaran dan 8 outlet pickup service.
 
“Penambahan outlet merupakan hal strategis dan dapat meningkatkan kinerja Perseroan. Untuk memaksimalkan kinerja tiap outlet kami juga bermitra dengan Taspen untuk melayani para pensiunan dan Jamsostek untuk layanan outlet bersama dan pembayaran klaim Jamsostek,” jelas Tri Joko.
 
Adapun sampai kuartal I-2013, Bank Bukopin membukukan pertumbuhan laba 23,38% atau setara Rp 223,7 miliar dibandingkan pada periode yang sama tahun 2012 yakni Rp 181,3 miliar.
 
Pertumbuhan laba bersih didukung oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 29,78% menjadi Rp 47,5 triliun dibandingkan periode yang sama di 2012 yakni Rp 36,6 triliun.

Sedangkan Dana Pihak Ketiga tumbuh 27,6% menjadi Rp 61,4 triliun pada kuartal I-2013 dari posisi tahun 2012 sebesar Rp 48,1 triliun.
 
“Penambahan outlet layanan ini akan membuat kinerja kami semakin agresif di tahun 2013 dan tahun-tahun mendatang,” tandas Tri Joko. (Nur)