Sukses

Merpati Bakal Angkut 100 Ton Daging per Bulan dari Kupang

PT Rajawali Nusantara Indonesia menggandeng PT Merpati Nusantara Airlines untuk mendistribusikan daging sapi beku dari Kupang ke Jakarta.

PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) memastikan bakal menggandeng PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) untuk mendistribusikan daging sapi beku dari Kupang menuju Jakarta.

"Saat ini baru tahap pembicaraan awal dengan Merpati. Mudah-mudahan awal Juli ini sudah bisa dilakukan perjanjian kerjasama distribusi daging," kata Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Potensi kapasitas angkut, lanjut Ismed, mencapai 500 ekor sapi atau setara dengan 100 ton daging sapi. Sehingga per tahun diharapkan sebesar 1.200 ton daging sapi dan kapasitas akan meningkat menjadi 2.000 ton setiap tahun.

"Potensi tahap awal sekitar 300-500 ekor sapi, tapi kan nanti dipotong lalu dagingnya dibekukan lalu diterbangkan ke Jakarta dengan jumlah sekitar 100 ton," tandasnya.

Saat ini, RNI memiliki beberapa lokasi peternakan sapi yang berada di Pabrik Gula (PG) Jatitujuh dan PG Subang Jawa Barat berkapasitas 1.100 ekor per bulan. Perkebunan sawit Mitra Ogan dan Laskar yang menampung kapasitas 1.100 ekor sapi per bulan, kebun teh Mitra Kerinci berkapasitas 300 ekor per bulan, KSO dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Banyumelek Nusa Tenggara Barat berkapasitas 3.500 ekor setiap bulan.

"Sumber sapinya berasal dari masyarakat setempat, karena kami kerjasama dengan koperasi masyarakat guna memenuhi pasokan," ucapnya

Di samping itu, perusahaan pelat merah ini juga mempunyai Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di NTB dan PG Jatitujuh dengan kapasitas masing-masing 100 ekor per bulan.

"Dengan begitu, jumlah sapi yang dihasilkan dari pengembangan program sapi terintegrasi mencapai 222 ribu ekor per tahun," kata Ismed.

Namun dia belum dapat memastikan biaya angkut yang harus ditanggung RNI untuk mendistribusikan daging sapi beku dari Kupang ke Jakarta.(Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini