Sukses

RNI Klaim Gula dan Karung Buatannya Paling Murah

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) akan terus mengembangkan inovasi guna menekan harga produksi sehingga meringankan beban masyarakat

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) akan terus mengembangkan inovasi guna menekan harga produksi sehingga meringankan beban masyarakat.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Keuangan RNI Danusi Matram mengatakan perusahaannya menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) holding yang memiliki banyak anak perusahaan.

Sebagai BUMN, RNI bertekad meringankan beban masyarakat dengan mengeluarkan produk-produk dengan harga yang lebih murah dari harga pesaing.

"RNI konglomerat holding berbeda dari BUMN lain. Jenis usaha dari farmasi, sampai kulit, RNI ada," kata Danusi, dalam acara BUMN Inovation di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (27/6/2013).

Menurut dia, sejak zaman Belanda RNI tersebut terus mengembangkan inovasinya agar bisa menciptakan produk dengan harga yang lebih murah dari pesaing.

Seperti yang dilakukan anak usaha RNI, PT RNI Citramas yang memproduksi plastik. "Tahun ini kita dari Citramas, karung mereka berhasil produk karung lebih murah dari kompetitornya, ini kompetitif," ungkapnya.

Danusi mengungkapkan hal tersebut dilakukan perseroan sejak tahun lalu. Langkah inovasi bermanfaat untuk menekan Harga Pokok Penjualan (HPP).

Selain karung, RNI juga mengelurkan produk gula dengan harga yang murah, sehingga dapat menolong masyarakat mengkonsumsi gula murah.

"Baik gula, karung, sehingga mengakibatkan penghematan HPP itu bisa kompetitif dengan omzet besar. Gula sendiri HPP turun sangat tajam, bahkan harga jual lebih murah, dibanding dengan pedagang besar dan dia susah melawan harga gula," jelasnya.

Disamping inovatif produk, RNI fokus meningkatkan inovasi dalam hal fasilitas produksi, RNI mencari mesin-mesin produksi yang membuat biaya produksi menjadi lebih murah.

"Contoh kebun tebu kalau konvensional hanya di Pulau Jawa. Kita inovasi, tebu tidak hanya tergantung musim (drip irigation) kita buka kran air kita aliri terus sehingga tebu tidak kekurangan nutrisi, produksi tebu bertambah dua kali lipat," pungkasnya. (Yas/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini