Sukses

Jatah BBM Subsidi 48 Juta Kl Dinilai Masih Cukup

Pemerintah belum akan menambah kuota BBM subsidi yang telah disepakati hingga akhir tahun ini sebesar 48 juta kiloliter.

Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menegaskan pemerintah belum akan menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang telah disepakati hingga akhir tahun ini sebesar 48 juta kiloliter (kl).
 
Penegasan ini menanggapi hasil survei perusahaan riset global Kadence International yang menyebut konsumsi BBM tidak akan berubah meski pemerintah telah menaikkan harga BBM bersubsidi. 
 
"Masih terlalu awal untuk bisa mengambil kesimpulan informasi beberapa hari terhadap pola konsumsi BBM itu sendiri. Bisa saja begitu, tapi bisa juga tidak kalau dilihat 6 bulan ke depan," ungkap dia di Jakarta, seperti ditulis Jumat (28/6/2013). 
 
Mahendra tidak ingin berspekulasi mengenai volume konsumsi masyarakat terhadap BBM bersubsidi. Dia memastikan bahwa saat ini pemerintah tetap memasang target jatah BBM subsidi sebanyak 48 juta kl pada 2013. 
 
"Hitungan 48 juta kl itu masih cukup akurat sampai dengan saat ini. Tapi jika nanti ada perubahan, mesti direspon dengan suatu perkiraan hitungan total subsidi yang baru. Pokoknya kami akan respon jika datanya lebih valid," papar dia. 
 
Berdasarkan hasil survei Kadence International, sebanyak 35% konsumen menyatakan akan menambah pengeluaran agar dapat mengonsumsi BBM dengan volume sama seperti sebelum kenaikan. 
 
Sedangkan 50% konsumen menyatakan tidak ada perubahan pengeluaran untuk BBM karena selama ini mereka menggunakan transportasi publik. Dan konsumen yang bersedia menurunkan anggaran untuk membeli BBM paska penyesuaian harga sebanyak 18%. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini