Sukses

Kisah Dahlan yang Kalah Adu Sadap Karet dari Bupati Karang Anyar

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengunjungi PTPN IX dan mengajak Bupati Karang Anyar Rina Iriani bertanding menyadap karet.

Pagi tadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengunjungi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, tepatnya perkebunan karet Jamus, Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah, di kaki lereng Gunung Lawu. 

Seperti dikutip dari Keterangan tertulis, Kementerian BUMN, Jumat (28/6/2013), Dahlan datang semalam dan menginap di mes pegawai membaur bersama karyawan perkebunan.  Selesai solat subuh Dahlan dengan ditemani Direktur Utama PTPN IX Adi Prasongko, beserta beberapa jajaran pimpinan langsung menuju kebun karet yang tidak jauh dari mes perkebunan tersebunan. 

Di luar dugaan Dahlan ternyata di areal kebun karet perkebunan Jamus tersebut telah menunggu ribuan karyawan perkebunan yang menyambut dengan antusias, dan berebut bersalaman, lalu Dahlan pun menerima penjelasan dari seorang mandor bagaimana cara menyadap karet,

Dahlan pun tertarik, bahkan Bupati Karang Anyar Rina Iriani, yang turut hadir menyaksikan, untuk bertanding menyadap karet, dengan juri para mandor. 

Akhirnya mulailah Dahlan dan Rina berlomba menyadap karet. Dahlan mengaku dirinya baru pertama kali menyadap karet, meski sering lihat kebun karet. Jadi dia benar-benar tidak tahu cara menyadap karet.

Setelah berselang 10 menit menyadap, hasil penilaian Mandor mengatakan sadapan Dahlan dinyatakan kalah dan pemenangnya adalah Rina, karena hasil sadapan Dahlan banyak melukai pohon dan tidak teratur. Hal itu sontak disambut tepuk tangan dan ketawa ribuan para penyadap yang hadir pada pagi buta itu.

"Sebenarnya tidak ada kalah menang tapi semangat motivasi dan keteladanan seorang Menteri seperti Pak Dahlan inilah yang diperlukan rakyat, yang mau melihat langsung, apalagi turun langsung di pagi buta begini, sepanjang sejarah baru sekali ini terjadi dalam pemerintahan yang saya alami," ujar dia. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini