Sukses

Baru 4 dari 16 Program Perkeretaapian yang Capai Target RPJM

Faktor pengadaan lahan menjadi penyebab utama terhambatnya pencapaian target RPJM pada sektor perkeretaapian.

Dari 16 kegiatan prioritas bidang perkeretaapian berdasarkan target rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) periode 2010-2014, baru sekitar 4 indikator yang telah mencapai target. Sementara sisanya masih di bawah skala 100% pencapaian indikator.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas), Dedy Supriadi Priatna, mengungkapkan faktor pengadaan lahan menjadi penyebab utama terhambatnya pencapaian target RPJM ini.

"Seperti untuk pembangunan rel, itu terhalang pembebasan tanah, contohnya jalur Manggarai-Cikarang yang 4 tahun ini belum selesai," ujar dia di Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2013).

4 indikator yang pencapaiannya melebihi target seperti jumlah unit jembatan KA yang ditingkatkan atau direhabilitasi dan dibangun, kurun 2010- 2013 telah mencapai 426 unit dari target 348 unit di 2014 atau dengan pencapaian indikator sebesar 122,41%.

Kemudian, jumlah paket pekerjaan peningkatan persinyalan yang telah mencapai 185 paket dari target yang disusun sebanyak 126 paket, atau dengan pencapaian indikator sebesar 144,53%.

Kemudian target penambahan jumlah kereta api ekonomi yang hingga 2013 mencapai 122 unit dari target yang dicanangkan 110 unit pada 2014, dengan pencapaian indikator sebesar 101,82%.

Indikator terakhir yang telah tercapai yaitu jumlah unit modifikasi sarana KA yang mencapai 33 unit hingga saat ini, dari target 25 unit pada 2014, atau dengan pencapaian indikator sebesar 132%.

Sedangkan untuk 2 indikator dengan target pencapaian paling rendah yaitu pertama, jumlah paket pengadaan peralatan atau fasilitas prasarana perkeretaapian yang baru mencapai 29 paket dari target tahun 2014 sebanyak 148 paket atau hanya 19,59%.

Kedua, peningkatan panjang jalur KA terkait keandalan dan reaktivasinya yang pada tahun 2013 ini baru mencapai 539,2125 kilometer (km) dari target tahun 2014 sebesar 1930,52 km, atau baru tercapai 27,93% saja.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan bahwa faktor yang menyebabkan masih banyaknya indikator yang belum tercapai karena anggaran dan skala prioritas dengan kementerian lain.

Meski demikian, dia menegaskan pencanangan target RPJM 2010-2014 ini bukanlah suatu hal yang baku untuk terpenuhi semua.

"Penyebab bisa karena anggaran atau kalah prioritas dengan kementerian yang lain, tetapi ini kan hanya sebagai ancer-ancer saja, tidak baku," tandasnya. (Den/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini