Hatta Minta 7 Pemda Terjun Langsung Atasi Kemiskinan di Daerahnya

Sebanyak 7 provinsi tercatat masih memiliki angka kemiskinan tertinggi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa meminta pemerintah daerah di ketujuh wilayah tersebut terjun langsung untuk mengambil langkah penurunan angka kemiskinan.

Hatta menilai meski terjadi penurunan angka kemiskinan namun pemerintah harus tetap waspada. "Iya memang angka kemiskinan mengalami penurunan, tapi kemiskinan itu gampang jatuh kembali. Itu yang harus diwaspadai oleh pemerintah, agar angka kemiskinan itu tidak merosot tajam lagi," ujar Hatta saat ditemui dalam acara Kongres PGRI ke 21 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (2/7/2013).

Dia menuturkan, angka kemiskinan dalam kurun waktu 6 bulan sudah menyusut di angka 520 ribu orang. Perolehan itu dinilai cukup baik meski masih ada 7 provinsi yang angka kemiskinannya masih belum bisa teratasi.

Seharusnya, lanjut dia, pemerintah daerah setempat terjun langsung untuk mengerti dan mencari tahu penyebab angka kemiskinan di wilayahnya tak turun.

"Pantau langsung 7 provinsi tersebut yang mengalami peningkatan angka kemiskinan. Apakah bantuan sosial di sana terjalankan atau di daerah sana sangat sudah mendapatkan pekerjaan. Itu yang harus diwaspadai, agar tingkat kemiskinan di sana bisa menurun seperti dikota-kota lainnya," ungkap Hatta.

Dia mengaku pemerintah terus berupaya menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Sehingga, masyarakat Indonesia bisa lebih banyak yang merasakan kadar kesejahteraan.

Seperti diketahui, Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Wynandin Imawan mengatakan, kalau daerah Maluku dan Papua mempunyai persentase penduduk miskin terbesar yaitu 23,97%, diikuti Bali dan Nusa Tenggara 14,51%, sedangkan Sumatera 11,51%, Jawa 10,92%, Sulawesi 11,22% dan Kalimantan 6,37%.

Selain itu, ada tujuh provinsi yang mengalami peningkatan angka kemiskinan yaitu Sumatera Barat naik 0,14%, Sumatera Selatan naik 0,76%, Banten 0,03%, Bali 0,02%, Kalimantan Barat naik 0,38%, Sulawesi Utara 0,24%Gorontalo 0,29% serta Papua 0,47%. (Dis/Nur)